“Kami mengajak umat Islam agar bersama-sama menyamakan persepsi, menyatukan hati serta merapatkan shaf dan perjuangan dalam kepemimpinan Al-Jama’ah”.
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Massa dari Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) menggeruduk kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jl. Medan Merdeka Selatan Jakarta, Rabu (20/4/2022). Mereka menyerukan umat Islam Indonesia untuk bersatu dalam “Aksi Bela Al-Aqsa.
“Aksi Bela Al-Aqsa yang kami gelar hari ini, untuk mendukung moral umat Islam di Al-Quds (Yerusalem) Palestina sekaligus mengutuk kejahatan dan kedzaliman Zionis Israel yang menodai kesucian Masjid Al-Aqsa dengan berbagai aksi anarkis di bulan suci Ramadhan,” ujar Ketua Presidium AWG, M. Ansharullah, dalam keterangannya pers yang diterima redaksi, Rabu (20/4/2022).
Ia menyebut serangan tentara Zionis Israel terhadap jamaah shalat subuh di Masjid Al-Aqsa baru-baru ini adalah bukti bahwa merekalah teroris yang sebenarya. Menurutnya, kebrutalan zionis terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa jelas merupakan tindakan provokatif yang dapat memicu terjadinya kekerasan berkelanjutan.
“Maka, kami dari Jakarta menyerukan kepada segenap tokoh, ulama, dan segenap umat Islam di seluruh dunia serta komunitas internasional untuk melakukan aksi yang benar-benar nyata dan konkret demi menghentikan kedzaliman dan kebiadaban Israel di Palestina dan Al-Aqsa,” serunya.
Pihaknya juga mengapresiasi kepada Neturei Karta, organisasi anti-Zionis Ultra-Ortodoks Internasional yang mengutuk serangan pasukan pendudukan Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsa. Ia menegaskan aksi tersebut jelas tidak dibenarkan dalam agama manapun.
Tiga Landasan Pokok
“Dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap perjuangan bagi pembebasan Al-Aqsa dan Palestina setidaknya memiliki tiga landasan pokok, yakni amanat konstitusi, hutang sejarah, dan solidaritas kemanusiaan,” kata Ansharullah.
Ia menerangkan, amanat konstitusi termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”
“Selain itu, tujuan nasional Indonesia juga termaktub dalam potongan kalimat pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi, “melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” jelasnya.
Dalam catatan sejarah, lanjutnya, Palestina juga merupakan salah satu negara paling awal yang memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia.
“Maka dari itu kita mengutuk sekeras-kerasnya Zionis Israel dan siapa pun yang terus mendukung Zionis dalam melanggengkan agresi dan nafsu kolonialismenya,” ujarnya.
Kepada umat Islam di manapun berada, AWG pun mengingatkan bahwa untuk mengembalikan Al-Aqsa dan membebaskan Palestina dari kadzaliman Zionis Israel adalah harus dengan persatuan umat.
“Kami mengajak umat Islam agar bersama-sama menyamakan persepsi, menyatukan hati serta merapatkan shaf dan perjuangan dalam kepemimpinan Al-Jama’ah,” ajaknya.(ass)