PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Gubernur Kalbar Sutarmidji mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang untuk menyulap daerah menjadi kota. Pasalnya, cepat atau lambat Sintang pasti akan menjadi ibu kota Provinsi Kapuas Raya.
Jika keputusan pemekaran provinsi ada di tangan Gubernur, pasti sudah diputuskan. Namun, keputusan tersebut ada pada pemerintah pusat, maka selalu didorong agar wajah kota Sintang berubah dan harus dapat dinikmati oleh masyarakat.
Hal ini disampaikan Sutarmidji saat memberikan arahan dan sambutan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2021 – 2026 secara virtual i Ruang Analisis Data Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (16/7/2021).
“Untuk itu alokasikan anggaran untuk membuat trotoar-trotoar atau water front seperti di Kabupaten Sanggau, sehingga masyarakat senang, kata Sutarmidji didampingi Kepala Bappeda Provinsi Kalbar Sukaliman.
Menurutnya, wilayah Sintang yang luas dan tidak ada status desa sangat tertinggal menunjukkan perkembangan ekonomi sangat bagus.
“Saya yakin di bawah kepemimpinan Pak Jarot dan Pak Sudiyanto akan berbuat semaksimal mungkin demi kemajuan Sintang. Saya sangat berharap Sintang dapat disulap untuk siap menjadi calon ibukota Provinsi Kapuas Raya,” ujar Sutarmidji.
Dikatakannya, lahan seluas 32 hektar untuk area Komplek Kantor Provinsi di dekat Kantor Arpusda Kabupaten Sintang jangan digunakan untuk keperluan lain. Karena dirinya sudah menyampaikan desain Kantor Gubernur Provinsi Kapuas Raya dan Kantor DPRD Provinsi Kapuas Raya kepada pemerintah pusat.
“Jika tidak ada pandemi Covid-19, mungkin semuanya sudah siap”, ungkap orang nomor satu di Kalbar ini.
Kemudian, mantan Wali Kota Pontianak juga berharap semua yang telah direncanakan harus sesuai dengan data yang valid. Jangan sampai Musrenbang disusun dengan data yang tidak valid sehingga capaiannya semu.
“Saya selalu bekerja dengan data, dan saya melihat bagaimana data bergerak ditunjang oleh hal-hal yang lain, tanpa itu mustahil ada terobosan-terobosan,” katanya.
Ketika menjadi Gubernur, volume APBD sekitar Rp 5,4 – Rp 5,6 triliun dan tahun 2021 bisa mencapai Rp 7 triliun. Tetapi karena ada pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang turun beberapa. Seperti Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). PAD yang turun dari BBNKB dikarenakan tidak banyak masyarakat yang membeli mobil baru.
“Maka kemungkinan perubahan anggaran Pemprov Kalbar hanya Rp6,4 triliun. APBD Pemprov Kalbar masih di atas Rp 6,4 triliun dan Kabupaten Sintang mendapatkan sekitar Rp 5,5 miliar untuk perbaikan beberapa jalan,” terang Sutarmidji.
Jika kondisi pandemi Covid-19 sudah landai, Gubernur ingin meninjau langsung kondisi lokasi yang akan dijadikan wajah ibu kota Sintang. Pihaknya siap untuk berkontribusi dan diharapkan Kabupaten Sintang semakin maju.
“Ingatkan perusahaan perkebunan dan pertambangan untuk berkontribusi melalui Corporate Social Responsibility (CSR) agar pemerintah tidak letih membangun jalan. Saya akan terus berupaya agar PLN dapat memasok aliran listrik kepada desa yang belum memiliki aliran listrik. Hal ini diharapkan secepatnya dapat terwujud. Tetapi, untuk Kabupaten Sintang tidak banyak desa yang belum memiliki aliran listrik,” ujarnya.
Dijelaskannya, target percepatan dalam 5 tahun di Kabupaten Sintang adalah seluruh desa sudah dialiri listrik. Untuk air bersih, ia sependapat untuk ditingkatkan hingga di atas 50 %.
“Silahkan berkoordinasi dengan Pemprov mengenai hal apa saja yang akan dilaksanakan di Kabupaten Sintang, sepanjang ada program yang sesuai kita akan masukan di program tersebut. Mudah-mudahan Kabupaten Sintang bisa kita sulap menjadi Ibu Kota Provinsi Kapuas Raya,” harapnya.(L4Y)