JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Gus Islah Bahrawi menyebut aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Jakarta belum lama ini, bukan teror konvensional.
“Soal kejadian tembakan di Jakarta, penembakan di MUI bukanlah bentuk teror secara konvensional mereka pelakunya satu orang ini hanya ingin menakut-nakuti orang yang menjadi target,” kata Gus Islah dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).
Menurut pandangannya, pelakunya hanya punya niat untuk menakut-nakuti orang yang memang sudah menjadi targetnya.
“Si pelaku seperti hanya ingin menunaikan rasa sakit hatinya terhadap target yang sudah terdefinisikan dengan jelas karena MUI tidak mungkin mengakomodasi keinginan-keinginan pelaku yang mengaku sebagai nabi wakil nabi atau sebagainya,” ungkap Gus Islah.
Kendati demikian, menurut Gus Islah, aksi tersebut tetap merupakan suatu pola gerakan yang bersifat radikal.
“Kelompok tersebut ingin menguasai Indonesia dan ingin merusak keutuhan NKRI,” ujar pria kelahiran Madura itu.
Gus Islah menegaskan, ia tidak akan pernah berhenti untuk terus menjaga keutuhan NKRI dari kelompok-kelompok radikal dan terorisme agar terciptanya suasana kondusif, terlebih menjelang Pemilu 2024 mendatang.
“Kita harus tetap bisa terus bergerak untuk masa depan Indonesia yang jauh lebih baik. Tahun depan sudah memasuki tahun politik,” katanya.
“Mari kita amankan segala stabilitas politik kita, stabilitas keamanan kita dan menjaga pertumbuhan ekonomi kita agar terus menuju Indonesia yang memiliki generasi emas pada tahun mendatang,” ajaknya.
ASEAN Summit 2023
Gus Islah mengatakan, Indonesia akan menggelar perhelatan ASEAN Summit 2023 dengan mengusung tema Epicentrum of Growth di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2023.
Menurut Gus Islah, gelaran ini juga merupakan satu perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik dari sisi pertumbuhan, pembangunan dan ekonomi hingga memiliki generasi emas dimasa mendatang.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjaga keutuhan NKRI dan terus menyuarakan kontra narasi terhadap gerakan-gerakan radikal yang berada di bawah tanah dan bergerak senyap membangun perlawanan terhadap negara atas nama ideologi tertentu.
“Dari Labuan Bajo, di sini saya mau mengatakan bahwa sedang terjadi perhelatan ASEAN Summit 2023. Dari Labuan Bajo saat ini kita juga bisa merasakan bahwa perjuangan negara ini masih sangat panjang untuk menjadi negara yang jauh lebih baik di Asia Tenggara,” pesan Gus Islah.
“Ada satu hal yang harus kita perhatikan bahwa ada kelompok-kelompok radikal atau kelompok ekstrem yang bergerak di bawah permukaan untuk menghancurkan keutuhan NKRI. Apalagi Indonesia saat ini merupakan negara dengan pertumbuhan paling baik di Asia Tenggara. Untuk itu kita jangan pernah lelah menyuarakan kontra narasi terhadap gerakan-gerakan radikal,” pungkasnya.(PR/01)