Hilang 10 Hari di Hutan, Jasad Kakek di Toraja Dievakuasi Tim SAR Gabungan

Suasana evakuasi jenazah korban kakek Lamba (80) usai ditemukan tim SAR gabungan setelah dilaporkan 10 hari hilang di tengah hutan di Lembang Sarapeang, Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan, Jumat (11/8/2023). FOTO: dok.Ant

MAKASSAR, SUDUTPANDANG.ID – Jasad seorang kakek, warga Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Lamba (80) yang sejak 2 Agustus 2023 dinyatakan hilang selama 10 hari di tengah hutan, akhirnya ditemukan tim Search And Rescue (SAR) gabungan.

Kepala Seksi dan Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan dalam penjelasan di Makassar, Jumat (11/8/2023) korban dilaporkan pihak keluarga hilang sejak Rabu (2/8) saat pergi berkebun di daerah Lembang, Desa Rembong, Sarapeang, Kabupaten Tana Toraja.

Kemenkumham Bali

“Korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 8 kilometer dari lokasi kejadian. Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi jenazah korban,” katanya.

Ia menambahkan, selanjutnya tim SAR gabungan melakukan pencarian, namun tidak kunjung ditemukan.

BACA JUGA  PB IDI: Pemerintah Harus Jamin Keamanan Nakes Bekerja di Daerah Konflik

Pencarian dimulai sejak 2 Agustus 2023 dan korban baru ditemukan pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Almarhum kakek Lamba dikenal akrab masyarakat setempat dengan panggilan “Ambe Lopo” ini, kata Andi Sultan, berhasil ditemukan setelah Tim SAR gabungan menyisir area hutan.

Kapolres Tana Toraja AKBP Malpa Malacoppo saat dikonfirmasi membenarkan ada warga lanjut usia (lansia) berumur 80 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Penemuan itu berdasarkan informasi yang diterima personel dari seorang warga bernama Agustina Ratte yang menemukan ada baju kotak berwarna merah kombinasi coklat dan sarung kotak warna orange biru pada salah satu pondok kebun di Malapare Tulaklangi, Lembang Sarapeang.

BACA JUGA  Implementasikan "AMI", PLN Terus Lakukan Transformasi

Dari informasi itu, tim SAR gabungan kemudian lalu menyisir lokasi tempat pakaian korban ditemukan dan pihak keluarga membenarkan pakaian itu dikenakan korban sebelum hilang di hutan.

“Anak korban menyampaikan kepada Tim Basarnas dan personel Polsek Saluputti, bahwa benar baju dan sarung itu yang dipakai korban pada saat meninggalkan rumah,” katanya.

Dari petunjuk tersebut tim SAR gabungan bergerak cepat dan akhirnya menemukan jasad korban sekitar delapan kilometer dari penemuan pakaian korban di pondok setempat.

Usai ditemukan, jenazah almarhum dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman, kata Malpa Malacoppo. (02/Ant)