Imigrasi Ponorogo Perkuat Pengawasan WNA, Timpora Jadi Garda Terdepan

Imigrasi Ponorogo Perkuat Pengawasan WNA, Timpora Jadi Garda Terdepan
Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tingkat Kabupaten Ponorogo Tahun 2025, Rabu (28/5/2025).(Foto:Humas Kanim Ponorogo)

“Keberadaan orang asing diharapkan memberi manfaat ekonomi. Namun, kita juga harus waspada terhadap potensi penyalahgunaan izin tinggal, narkoba, penyelundupan manusia, hingga terorisme.”

PONOROGO, JATIM-SUDUTPANDANG.ID – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Ponorogo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tingkat Kabupaten Ponorogo Tahun 2025, Rabu (28/5). Rakor yang berlangsung di salah satu hotel Ponorogo itu, untuk memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan aktivitas Warga Negara Asing (WNA) dengan menjadikan peran Petugas Imigrasi Pembina Desa (Timpora) sebagai garda terdepan.

Rakor yang mengusung tema “Perkuat Koordinasi Bidang Pengawasan Keberadaan serta Kegiatan Orang Asing di Wilayah Kabupaten Ponorogo” ini dihadiri oleh berbagai unsur instansi anggota Timpora, antara lain Polres, Kejaksaan Negeri, Bakesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, Bea Cukai Madiun, Kemenag, BIN, Satpol PP, dan KPP Pratama Ponorogo.

BACA JUGA  BMKG Himbau Warga Hujan Deras Akibat Aktifnya Gelombang Rossby di NTT

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, yang membuka rakor secara resmi, menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar lembaga dalam pengawasan WNA di wilayah Ponorogo. Menurutnya, pengawasan yang kuat membutuhkan koordinasi lintas sektor yang solid dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, menyoroti peran strategis Timpora sebagai wadah pertukaran data, analisis, evaluasi, serta penyelesaian berbagai persoalan terkait keberadaan orang asing.

Ia juga menekankan pentingnya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Penyelundupan Manusia (TPPM), antara lain melalui optimalisasi peran Petugas Imigrasi Pembina Desa (Timpora).

“Keberadaan orang asing diharapkan memberi manfaat ekonomi. Namun, kita juga harus waspada terhadap potensi penyalahgunaan izin tinggal, narkoba, penyelundupan manusia, hingga terorisme,” jelas Happy.

BACA JUGA  Gulung Brentford 3-0, Mohamed Salah Cetak Dua Gol Untuk Liverpoll

Dalam forum tersebut, setiap perwakilan instansi turut berbagi informasi serta menyampaikan potensi kerawanan di masa depan, terlebih dengan meningkatnya eksposur Ponorogo di tingkat internasional lewat kesenian Reog. Pertukaran pandangan ini diharapkan mampu membantu mitigasi risiko dan memperkuat sistem pengawasan yang adaptif.

“Dengan sinergi dan kolaborasi yang telah terbentuk ini, diharapkan pengawasan terhadap Orang Asing di wilayah Kabupaten Ponorogo dapat lebih optimal, efektif dan efisien sehingga dapat mewujudkan Kabupaten Ponorogo yang kondusif, aman, dan nyaman,” pungkas Novianto Sulastono.(ONE/01)