SudutPandang.id-Mahathir Mohamad menyatakan mengundurkan diri sebagai Perdana Meteri Malaysia. Di balik kabar dari Negeri Jiran yang mengejutkan ini berbagai isu mengemuka.
Menurut sumber yang dilansir dari The Straits Times, langkah ini kemungkinan akan disusul oleh deklarasi dukungan agar pria 94 tahun itu terus berkuasa sampai akhir periode.
Sumber lainnya menyebutkan, di Pakatan Harapan para politisi telah menemui Raja dan sudag menyiapkan dokumen soal pembentukan koalisi baru yang disebut dengan Aliansi Nasional, namun ditunda disebabkan oleh negosiasi yang belum selesai.
Tersiar kabar, Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim, mengalami perpecahan. Ada 11 anggota parlemen Dewan Rakyat dari PKR yang mengumumkan keluar untuk membentuk bolk independen. Dengan demikian PKR akan kehilangan kursi signifikan dari total 50.
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, angkat bicara terkair pengunduran diri Mahathir. Ia mengaku sudah meminta Mahathir agar tidak mundur sebagai PM Malaysia saat bertemu pada Senin (24/2/2020) pagi.
“Saya meminta kepadanya atas nama Keadilan dan Pakatan, bahwa pengkhianatan ini dapat diatasi bersama, tapi tentu saja dia memiliki pikiran berbeda. Dia pikir seharusnya tidak diperlakukan seperti itu,” kata Anwar, dikutip dari The Star.
Ditunjuk Jadi PM Sementara
Kenyataan Media mengenai Kedudukan Anggota Pentadbiran berikutan Peletakan Jawatan YAB Perdana Menteri Malaysia pic.twitter.com/ENetA5h4Pm
— Mohd Zuki Ali (@zukiAli_) February 24, 2020
Tak lama berselang, Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, menunjuk Mahathir Mohamad sebagai PM sementara di tengah kemelut politik untuk membentuk pemerintahan baru tanpa melibatkan Anwar Ibrahim yang dijanjikan untuk menggantikannya.
“Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menerima pengunduran diri Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri Malaysia,” kata Ketua Sekertariat Kabinet Malaysia, Mohd Zuki bin Ali dalam siaran persnya.
Mahathir, 94, memerintah sejak memenangi pemilu pada Mei 2018 lalu, mengalahkan dominasi UMNO. Pada pemilu lalu, Mahathir telah menyatakan akan berhenti di tengah jalan dan memberikan kepemimpinan Malaysia kepada Anwar Ibrahim. Ia baru akan resmi menanggalkan jabatannya setelah mendapatkan restu Raja.(gus)