Empat Lawang, SudutPandang.id – Camat Pasemah Air Keruh (Paiker), Noperman Subhi, terpilih sebagai Camat terbaik III se-Kabupaten Empat Lawang, dalam puncak acara peringatan Hari Ibu ke-92 yang diadakan di Gedung Serbaguna, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, Kamis (17/12/2020) lalu.
Prestasi tersebut menjadi kado istimewa bagi Noperman Subhi, yang pada 31 Desember 2020 mendatang genap satu tahun memimpin kecamatan yang dijuluki lumbung beras Kabupaten Empat Lawang.
Ketika diminta pandangannya, Noperman Subhi, mengatakan bahwa prestasi ini tercapai karena usaha maksimal dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya sebagai camat.
“Melaksanakan program-program unggulan dan strategis yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Empat Lawang, khususnya dalam menangani pencegahan penyebaran Covid-19, menginformasikan setiap peristiwa dan pembangunan yang dilaksanakan di Paiker,” kata Noperman kepada SudutPandang, Kamis (24/12/2020).
Noperman mengatakan, kedepannya akan lebih berusaha untuk lebih baik lagi dalam melayani kepentingan masyarakat.
“Walaupun begitu banyak kekurangan atau ketidaksempurnaan, tetapi kekuatan dari dukungan masyarakat sebagai energi super untuk mewujudkan impian bersama membangun Paiker,” ujar Alumnus Ilmu Pemerintahan Perguruan Tinggi di Yogyakarta ini.
Menurutnya, Paiker memiliki motto “Paiker Hijau”, Pasemah Air Keruh yang Harmonis, Indah, Jadda, Aman dan Universal.
“Semoga motto ini bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan Empat Lawang Madani,” harap Noperman.
Tak lupa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua komponen masyarakat Paiker yang mendukung maupun mengkritik setiap melaksanakan tugasnya.
“Dukungan, apalagi kritik sangat diperlukan, karena salah satu komponen pengontrol agar dapat melaksanakan tugas dengan maksimal,” tandasnya.
Bangga
Nova Sutoko, warga yang menyaksikan pemberian predikat camat terbaik di Empat Lawang merasa bangga dan berharap pembangunan di Paiker baik sifatnya pemberdayaan dan pembangunan fisik semakin terdepan.
Leli Susanti, sebagai istri mengaku bangga atas raihan prestasi suaminya.
Wanita yang setia mendampingi suami tercinta selama bertugas merasa tidak sia-sia atas pengorbanan suaminya yang berani pindah dari kota Palembang ke Paiker.
“Sebuah wilayah yang begitu indah, dan bersahabat bagi kami sekeluarga yang tidak tergambar dalam kehidupan kami bakal mengabdi di sini (Paiker),” ucapnya.
Penulis: Santo Bolodewo
Editor: Ade Rukmana
