JAFF Yogyakarta Menyala, YMM Last Wish Hadirkan Atlet Paralimpik Malaysia

JAFF Yogyakarta Menyala, YMM Last Wish Hadirkan Atlet Paralimpik Malaysia
Natalia Tjahja, Founder Yayasan Maria Monique Last Wish bersama Nur Jannaton (Asian Champion Para Archery from Malaysia) dan Kim Dong- Ho, Founder of Busan International Film Festival) saat menghadiri pembukaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19 di Yogyakarta pada Sabtu (30/11/2024).(Foto:IST)

“Saya senang dan bangga, menjadi satu-satunya atlet paralimpik yang mendapat undangan VIP di acara JAFF.”

YOGYAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Yayasan Maria Monique (YMM) Last Wish menghadirkan atlet paralimpik asal Malaysia Nur Jannaton Binti Abdul Jalil dan Siti Nor Hatika Binti Ibrahim dalam pembukaan Jogja-Netpac Asian Film Festival atau JAFF 2024 yang berlangsung di Yogyakarta pada Sabtu (30/11/2024) lalu.

Kemenkumham Bali

Pembukaan JAFF ke-19 berlangsung meriah. Meskipun Yogyakarta tengah diguyur hujan, namun semua penonton tetap antusias menyaksikan gelaran festival film internasional terbesar dan terlama di Indonesia itu.

Siaran pers Senin (2/12/2024), menyebutkan acara pembukaan JAFF di Bioskop Empire XXI dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Garin Nugroho, Pendiri JAFF dan Budi Irawanto, Presiden JAFF juga mendukung program Yayasan Maria Monique Lastwish- 17 yaitu “The Beautiful Journeys of Paralympic and Film Festival” dalam event tersebut.

“Program ini adalah keikutsertaan atlet paralimpik dalam festival film dunia,” ujar Natalia Tjahja, founder Yayasan Maria Monique Last Wish.

Natalia Tjahja mengatakan, JAFF merupakan gelaran kedua kalinya yang diikuti. Sebelumnya mengikuti Jakarta Film Week untuk mendukung program ini. YMM Last Wish berkolaborasi dengan Singapore Disability Sports Council mendatangkan Gemma Rose Woo, top atlet paralimpik berkuda di kejuaraan Asia.

“Kehadiran Nur Jannaton Bin Abdul Jalil, atlet panahan difabel dari Malaysia, dalam event festival film seperti JAFF merupakan bentuk dorongan serta dukungan agar festival film lebih inklusif serta aksesibel bagi semua,” ujar Presiden JAFF, Budi Irawanto.

YMM Last Wish berkolaborasi dengan Majlis Sukan Negara Malaysia (MSNM). Dalam gelaran JAFF, MSNM mengirim dua orang atlet yaitu Nur Jannaton Binti Abdul Jalil dan Siti Nor Hatika Binti Ibrahim untuk hadir di Yogyakarta.

Keluarga YMM Last Wish, Marriott Yogyakarta juga memberikan hatinya dan mendukung kegiatan tersebut.

“Saya juga berbagi cerita dengan Kim Dong – Ho (Founder Busan International Film Festival) di acara JAFF, ini tentang  sebuah pengalaman film yang penuh kejutan ketika saya menyutradarai film Movie Boccia dan saya memberikan kesempatan kepada Jeong Ho Eon (juara dunia Boccia asal Korea ) untuk menjadi asisten sutradara dan kita shooting di Seoul di tahun 2019,” jelas Natalia.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Majlis Sukan Negara Malaysia, JAFF dan Marriott Yogyakarta, Cloudera Indonesia yang dikirim Tuhan menjadi keluarga besar YMM Last Wish.

Pada JAFF, YMM Last Wish memberikan kejutan wishes dan kursi roda bersama Bocorocco Shoes dan Teacher, remaja bertalenta bercharity, Jaythaneal S Sutrisno, Jadrianna A Sutrisno, Daniella R Citra, Warren G Sebastian, Nathania Angela, Bradley Amadeus dan Citta S Ramli.

JAFF Yogyakarta Menyala, YMM Last Wish Hadirkan Atlet Paralimpik Malaysia
Nur Jannaton Binti Abdul Jalil (Asian Champion Para Archery) dan Natalia Tjahja (Founder Maria Monique Last Wish Foundation).(Foto:IST)

“Saya senang dan bangga, menjadi satu-satunya atlet paralimpik yang mendapat undangan VIP di acara JAFF,” ucap Nur Jannaton Binti Abdul Jalil, atlet paralimpik Malaysia peraih medali perak di kejuaraan Asia.

Festival film internasional terbesar dan terlama di Indonesia ini mengusung tema “Metanoia” yang mencerminkan transformasi berkelanjutan sinema Asia dalam mencapai keunggulan di tengah tantangan global.(PR/01)

BACA JUGA  Sambut Ramadhan, Yayasan Sanggar Sin Lam Ba Batavia Sunter Jaya Gelar Tawaqufan