JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Jaksa Agung Muda Pidana Militer (Jampidmil) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Dr. Mokhamad Ali Ridho memandang sportivitas dan integritas sebagai jalan menuju kebenaran dalam setiap langkah penegakan hukum. Nilai-nilai itu tidak hanya ia terapkan dalam aktivitas olahraga yang rutin dijalaninya, tetapi juga menjadi dasar dalam memimpin penanganan perkara pidana militer dan koneksitas.
Di tengah tugasnya yang sarat tanggung jawab, pria kelahiran Jombang Jawa Timur tersebut tetap menempatkan olahraga sebagai bagian penting dalam kehidupannya. Marathon, tenis meja, dan tenis lapangan menjadi pilihan aktivitas yang menurutnya mampu membentuk karakter, melatih ketekunan, serta menumbuhkan keberanian menghadapi tantangan.
Saat ditemui di Gedung Kejagung baru-baru ini, Ali Ridho menuturkan bahwa olahraga mengajarkannya kejujuran pada diri sendiri, penghormatan terhadap aturan, dan keteguhan menerima kemenangan maupun kekalahan dengan sikap bermartabat.
“Sportivitas bukan hanya untuk olahraga itu adalah nilai hidup. Di dalamnya ada kejujuran, kedisiplinan, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran,” ujarnya.
Pengalaman panjang Ali Ridho dalam hukum militer membentuk pandangannya mengenai pentingnya integritas. Sebelum dipercaya menjabat Jampidmil pada Oktober 2024, ia memegang sejumlah posisi strategis, antara lain Oditur Jenderal Badan Pembina Hukum TNI serta Ketua Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) TNI AD.
Menurutnya, penegakan hukum yang baik tidak semata-mata berpegang pada aturan tertulis.
“Kebenaran itu sangat mahal, dan harus dicari hingga ditemukan,” katanya.
Jabatan Jampidmil, yang dibentuk melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 Tahun 2021, memiliki mandat penting, menghilangkan dualisme penanganan perkara di lingkungan militer dan memastikan proses hukum yang lebih transparan, profesional, cepat, dan berkeadilan.
Ruang Silaturahmi dan Pertukaran Pemikiran
Pandangan tersebut mencuat dalam sebuah forum silaturahmi yang berlangsung hangat bersama sejumlah tokoh media, di antaranya Amy Atmanto, Wakil Ketua PWI Pusat Bidang Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga yang pernah menjadi jurnalis Istana RCTI Evi Elfrida, Executive News Producer Royal Mediacomm; Akhmad Sef dari Ludus.id; serta Baren Antoni, Ketua Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka).
Pertemuan tersebut tidak sekadar menjadi agenda silaturahmi, tetapi juga ruang pertukaran pemikiran mengenai hubungan antara aturan, kemanusiaan, dan hati nurani dalam penegakan hukum.
Sportivitas sebagai Kompas Moral
Bagi Ali Ridho, nilai sportivitas tetap menjadi kompas moral yang membimbing tugasnya dalam memimpin penanganan perkara pidana militer. Ia percaya bahwa selama kebenaran ditempatkan sebagai tujuan utama, setiap langkah penegakan hukum pada akhirnya akan menemukan jalannya.
“Kita harus berjalan dengan nurani yang bersih. Selama kita berada di jalur kebenaran, tugas akan menjadi amanah yang dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Dengan pandangan tersebut, Ali Ridho menegaskan komitmennya bahwa integritas dan sportivitas akan selalu menjadi fondasi dalam setiap kebijakan dan keputusan yang ia ambil.(01)









