Jurnalis Senior: Berita Media Massa Untuk Publik Harus Akurat

Jurnalis senior yang juga Asesor Uji Kompetensi Wartawan, Aat Surya Syafaat saat menyampaikan materi terkait Teknik Wawancara dan Reportase, Teknik Penulisan Berita di era digital pada pelatihan jurnalis di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/11/2023). FOTO: dok.Ant

DOMPU-NTB, SUDUTPANDANG.ID – Jurnalis senior Aat Surya Syafaat menyatakan bahwa berita dari media massa yang disampaikan kepada publik itu harus akurat.

“Dan tidak mengambinghitamkan orang lain,” katanya saat menyampaikan materi terkait Teknik Wawancara dan Reportase, Teknik Penulisan Berita di era digital pada pelatihan jurnalis di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/11/2023).

Kemenkumham Bali

Pelatihan itu digagas bersama PT Sumbawa Timur Mining, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan LKBN ANTARA Biro NTB.

Direktur Pemberitaan (Dirpem) Perum LKBN ANTARA 2016-2017 itu menambahkan bahwa dalam menulis berita, jurnalis tidak boleh dalam keadaan emosi dan menyudutkan orang lain.

“Di era digital saat ini terdapat apa yang disebut kode etik jurnalis Universal,” kata Asesor Uji Kompetensi Wartawan itu.

BACA JUGA  Tanggap Evaluasi Hari Pertama, IBL Lakukan Penyesuaian

Ia mengatakan, sebelum menulis berita yang harus dilakukan adalah pengumpulan bahan berita dengan wawancara langsung maupun melalui media atau telepon, sehingga dalam wawancara itu dibutuhkan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan kecerdikan/kecakapan.

“Menulis berita itu dengan cepat dan akurat bisa, asal ada kemauan,” katanya.

Selain itu, yang harus dilakukan dalam mencari berita itu harus bisa datang tepat waktu, percaya diri, penampilan menarik dan bisa memilih lead berita yang menarik dan mengedepankan kepentingan publik.

“Kita harus tahu berita yang akan kita tulis arahnya kemana, sehingga tidak bingung saat bertemu narasumber,” katanya.

Dalam mencari berita, kata Kepala Biro Kantor Berita ANTARA di New York, Amerika Serikat pada 1993-1998 itu, yang harus dilakukan adalah datang tepat waktu, wawancara dengan sopan, mengajukan pertanyaan yang singkat dan jelas dan hindari pertanyaan “Yes” atau “No”.

BACA JUGA  Tundukkan Kazakhstan 5-0, Putri Indonesia Siap Tampil Maksimal

“Jangan mengandalkan rekorder saat mencari berita, karena tidak bisa menjadi alat bukti di pengadilan, ketika berita yang ditulis dipersoalkan,” kata Aat Surya Safaat.

Sementara itu, PT Sumbawa Timur Mining, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan LKBN ANTARA Biro NTB menggelar pelatihan kepada jurnalis di Kabupaten Dompu dalam rangka meningkatkan wawasan dan kinerja kedepannya.

“Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi penyegaran dalam dunia jurnalistik,” kata Perwakilan PT Sumbawa Timur Mining Sindi Elsya.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ajang peningkatan silaturahmi antara PT Sumbawa Timur Mining dengan para wartawan di Dompu khususnya, sehingga bisa meningkatkan pembangunan kedepannya.

“Semoga ilmu yang diberikan oleh pemateri ini bisa bermanfaat bagi kita semua,” katanya.

BACA JUGA  Pengusiran Dirut Krakatau Steel Saat RDP Viral, Begini Pandangan Praktisi Media

Pemateri lain dalam kegiatan itu yakni Wakil Ketua PWI NTB H Syukur tentang Kode Etik Jurnalis dan Pewarta Foto Lombok Post. (02/Ant)