PALU, SUDUTPANDANG.ID – Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Kantor Wilayah Perum Bulog, Armin Bandjar menegaskan, masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya Kota Palu, tidak perlu risau dengan kesiapan stok beras.
“Stok beras Bulog untuk Sulteng siap dan secara nasional aman. “ kata Armin Bandjar di kantornya, Selasa (21/2/2023).
Menurut Armin, tidak dapat dipungkiri saat ini harga beras merangkak naik. Namun, dengan adanya Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kenaikan itu dapat diantisipasi.
“Untuk mengantisipasi kenaikan beras itu, pemerintah oleh Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan SPHP, ” ungkap Armin.
Ia menjelaskan, sampai saat ini pihak Bulog terus melaksanakan SPHP, dengan sasaran beberapa pasar dan toko di wilayah Sulteng.
“Salah satu tujuan SPHP ini supaya bisa menekan unflasi. Jadi sampai sekarang ini kita terus laksanakan seperti di Pasar Masomba dan Inpres Kota Palu serta di Pasar Simpong Kabupaten Luwuk,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Armin, jumlah beras Bulog yang sudah disalurkan di Kota Palu dan Sigi berkisar 460 ton.
“Untuk menunjang SPHP, dalam waktu dekat kembali menerima beras impor asal Thailand, yang datang melalui Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur sebanyak 600 ton. Dengan rincian pembagian, gudang Bulog Palu 150 ton beras, Morowali Utara 150 ton, Morowali 150 ton, Toli-Toli 150 ton. Total sekitar 600 ton. Dan direncanakan sampai akhir Maret akan ada tambahan lagi berkisar 3.900 ton,” paparnya.
Ia menambahkan, harga di penggilingan terutama di wilayah Sulteng belum memungkinkan Bulog untuk melakukan penyerapan.
“Jadi untuk mengisi stok bulog mau tidak mau kita harus terima beras dari Jawa Timur. Jenis beras asal Thailand adalah LM. Dengan kualitas baik dan patahannya, 5 persen, termasuk jenis beras premium,“ pungkas Armin.(RN/01)