JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, saat ini diamanahkan kepada dua alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) Malang.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun di Jakarta, Sabtu (8/4/2024), disebutkan Dr Rudi Margono SH, MH baru saja dilantik Jaksa Agung ST Burhanuddin menjadi Kajati DKI Jakarta pada 4 Februari 2024.
Sedangkan Dr Didik Farkhan Alisyahdi, S.H., M.H sebagai Kajati Provinsi Banten, yang secara resmi dilantik pada 7 Februari 2023.
Rudi Margono alumni FH UB angkatan 1988, sedang Didik Farkhan merupakan angkatan 1989. Karena hanya selisih satu angkatan, kedua tokoh ini diketahui sudah saling mengenal sejak lama, bahkan mereka juga sempat pernah duduk satu ruangan untuk mata kuliah tertentu.
Sebelum menduduki jabatan Kajati DKI Jakarta dan Banten, keduanya sama-sama sempat menduduki jabatan strategis lainya.
Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban oleh Rudi Margono adalah:
– Asisten Tindak Pidana Khusus di Kejati DKI Jakarta
– Wakil Kajati Nusa Tenggara Timur.
– Wakil Kajati Daerah Istimewa Yogyakarta,
– Direktur di Direktorat Tindak Pidana Khusus Kejaksaan RI
– Kajati Kepulauan Riau
– Kajati DKI Jakarta (2024 – sekarang)
Sedangkan posisi strategis yang pernah diduduki Didik Farkhan adalah:
– Kepala Kejaksaan Negeri Sangatta (2012-2014)
– Kepala Bagian Pengembangan Pegawai Kejaksaan Agung (2014-2015)
– Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya (2015-2017)
– Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (2017-2019)
– Koordinator Pada JAM intelijen Kejaksaan Agung (2019)
– Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali (2019 – 2020)
– Kepala Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung RI (2020 – 2023)
– Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, (2023 – sekarang).
Sebelumnya, dalam satu kesempatan, Rektor UB, Prof Widodo mengatakan, kampus akan selalu memberi dukungan kepada para alumni untuk bisa lebih maju dan berkembang.
Para alumni diharapkan bisa lebih melebarkan sayap dalam berkiprah di dunia kerja ataupun pemerintahan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut dia UB bisa menjadi kampus yang besar tak lepas dari kontribusi alumninya, dalam membranding kampus ke masyarakat luas. Baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga pihaknya berharap para alumni dan kampus bisa saling bekerja sama untuk saling mendukung
Rektor menambahkan “branding” UB ini juga dipengaruhi oleh kualitas alumni yang sudah menyebar di berbagai tempat. (PR/02)
