DENPASAR, SUDUTPANDANG.ID – Kakanwil Ditjen Imigrasi Bali, Parlindungan, menyampaikan bahwa Pulau Dewata yang merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara yang memiliki peran besar dalam menyumbang pendapatan negara.
Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah perlintasan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang mencapai 12.859.036 pelintas kedatangan dan keberangkatan pada tahun 2024 (Januari – November).
Demikian disampaikan Kakanwil Ditjen Imigrasi Parlindungan seusai Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan di salah satu hotel Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.
Parlindungan yang mewakili Plt. Dirjen Imigrasi Saffar Muhammad Godam juga menegaskan bahwa jajaran imigrasi khususnya di Bali akan memberikan kontribusi penuh guna menyukseskan capaian kinerja Kabinet Merah Putih dalam hal peningkatan perekonomian negara.
“Kami berkomitmen akan memberikan layanan keimigrasian yang optimal di Tempat Pemeriksaan Imigrasi khususnya di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, disaat yang bersamaan juga melakukan pengawasan secara sustainable atau berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip selective policy. Sehingga service dan security dapat berjalan berkesinambungan,” papar Parlindungan.
Dalam rapat tersebut, AHY mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil Rapat Kabinet target pertumbuhan ekonomi 8 persen menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo.
Menurutnya, Provinsi Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia menjadi prioritas utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui layanan kebandarudaraan.
“Ada beberapa hal yang akan menjadi langkah utama, yaitu beautifikasi tata kelola, digitalisasi, optimalisasi insfrastruktur bandara, serta multi transportasi intermoda. Diharapkan di tahun 2025 ini PDB sektor penerbangan dapat meningkat menjadi Rp 1.902 T,” ungkap AHY.
Peningkatan layanan kebandarudaraan ini juga disepakati oleh para peserta rapat, yaitu dari Kementrian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Badan Karantina Indonesia, BPKP, Polri Bea Cukai, Pemprov Bali, serta PT. Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.
“Dengan kerja bersama dan peran akrif dari berbagai sektor pemerintahan, optimalisasi bandar udara sebagai first impresion wajah negara merupakan suatu keniscayaan. Melalui peningkatan infrastruktur, pembentukan SDM berkualitas, inovatif dan kreatif, kualitas layanan kebandaraan di Indonesia akan semakin dikenal dunia dan tentunya memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” pungkasnya.(One/01)