DENPASAR, SUDUTPANDANG.ID – Kakanwil Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu menghadiri acara pembukaan ekpo dan lelang produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diselenggarakan Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Bali dan Nusa Tenggara di Aula Basement Gedung Keuangan Negara I Denpasar, Jumat (26/5/2023).
Anggiat Napitupulu yang hadir bersama Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham Bali, Ida Ayu Susanti, menyatakan siap mendukung upaya peningkatan perekonomian di Pulau Dewata.
Acara yang mengusung tema “Kemenkeu Satu Bali” ini dihadiri oleh Gubernur Bali yang diwakili Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta dan Direktur Lelang DJKN Kemenkeu Joko Prihanto dan Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Sudarsono.
Hadir juga Tenaga Pengkaji Harmonisasi dan Kebijakan, Kepala Subbagian Keuangan dan BMN, Kakanwil Bea Cukai, Kakanwil Ditjen Pajak, Kakanwil DJKN, instansi vertikal Provinsi Bali, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bali dan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kakanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Sudarsono, menyampaikan, selain fungsi publik dan fungsi budgeter, lelang merupakan instrumen penjualan barang yang dimiliki oleh Kemenkeu. Lelang juga memiliki fungsi privat, sarana transaksi jual beli barang antar subjek hukum. Keberadaan portal digital www.lelang.go.id akan sangat membantu pelaku UMKM sebagai alternatif memasarkan produk-produknya dalam proses jual beli di masyarakat.
“Portal digital www.lelang.go.id sejalan dengan tindak lanjut agenda Presidensi G20 di Indonesia yaitu untuk mendorong produktivitas, mendukung ekonomi keuangan yang inklusif dan meningkatkan akses serta mengoptimalkan jangkauan pemasaran produk UMKM melalui pemanfaatan teknologi yang sesuai arahan Presiden Republik Indonesia yaitu program pemberdayaan UMKM sehingga perlu dilakukan secara terarah dan terkoordinasi,” terang Sudarsono.
Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan, meski menjadi penyumbang mayoritas produk domestik bruto (PDB) di Indonesia, UMKM masih menghadapi banyak kendala. Di antaranya kurangnya akses pasar, terbatasnya sumber daya manusia, dan kurangnya penggunaan teknologi informasi.
“Yang sebagaimana kita ketahui dari data statistik dari 100 persen UMKM, baru kurang lebih 16 persen yang dalam memasarkan produknya menggunakan teknologi informasi yang ter-update,” ujarnya.
“Kementerian Keuangan memiliki rencana strategis dalam memajukan UMKM, jajaran Kementerian Keuangan di vertikal selalu berkomitmen untuk selalu mendorong UMKM memasarkan produknya menggunakan cara-cara digital untuk transformasi, seperti portal digital lelang.co.id, kemudian dari bea cukai juga memberikan fasilitas kemudahan ekspor, dari pajak juga memberikan relaksasi bimbingan terhadap pengetahuan pajak, ada juga dari perbankan yang memberikan kemudahan di dalam akses pembiayaan” ungkapnya.
Pilar Penting Perekonomian
Pada kesempatan yang sama, Kadis Perindag Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mengungkapkan, usaha kecil dan menengah merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Pemprov Bali sangat mengapresiasi kegiatan ekspo dan lelang produk UMKM yang dilaksanakan secara sinergis oleh Kanwil DJKN Bali dan Nusa Tenggara.
Menurutnya, DJKN memiliki binaan UMKM yang terus distimulus dengan berbagai program sesuai tugas dan fungsi masing-masing unit. UMKM mendapat bantuan pembiayaan, pelatihan tentang pembukuan, pengelolaan keuangan, dan percepatan ekspor, serta mendapat kesempatan perluasan pasar termasuk melalui lelang secara online di situs lelang.go.id.
“Kami juga sangat berterima kasih kepada Kementerian Keuangan atas kesempatan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk turut berkolaborasi dalam kegiatan yang mendukung bangkitnya UMKM di Provinsi Bali. Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap UMKM melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi UKM, dan perangkat daerah terkait lainnya” ungkap Jarta.(One/01)