BATAM, SUDUT PANDANG.ID – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan Polda Kepri menjadi etalase kerukunan umat beragama.
Hal ini disampaikan Kapolri saat meninjau langsung pembangunan Perumahan Graha Bhayangkara Presisi, Gereja Ouikumene Tri Tunggal Kudus dan Pura Adistana Samanasya Polda Kepri, di Kota Batam, Jumat (23/12/2012).
“Hari ini saya mendapatkan kesempatan meninjau langsung pembangunan yang dilaksanakan oleh Polda Kepri yang terdiri dari pembangunan rumah pribadi untuk anggota Polri sebanyak 365 unit yang nantinya akan dibangun dan saat ini sudah berdiri 8 unit dan tadi sudah saya tanyakan langsung bahwa hampir 100 persen unitnya sudah diambil,” ujar Kapolri idampingi Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman dan Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad.
Ia mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Kepri dan seluruh anggota serta stakeholder terkait atas pembangunan Perumahan Graha Bhayangkara Presisi.
Menurutnya, rumah merupakan menjadi salah satu kebutuhan dasar, termasuk bagi personel Polri.
“Diharapkan akan meningkatkan motivasi dan tentunya akan mendukung personel Polri dalam bekerja serta memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik,” kata eks Kabareskrim Polri ini.
Kapolri telah meninjau langsung pembangunan rumah ibadah berupa gereja dan pura serta masjid yang sudah dibangun sebelumnya.
Menurutnya keberadaan rumah ibadah tersebut menjadi bagian dari etalase kerukunan umat beragama yang ada di Polda Kepri.
“Tentunya juga kita imbau bahwa tempat ibadah ini tidak hanya untuk anggota tapi bisa juga digunakan untuk masyarakat di sekitar hingga nantinya juga harus terus dikembangkan dan ditingkatkan dalam keberagaman, kerukunan dan toleransi yang bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” katanya.
Persatuan dan Kesatuan
“Menjadi modal dasar bagi siapapun untuk menjaga stabilitas keamanan hingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” lanjut Listyo Sigit.
Kapolri menegaskan, kerukunan umat beragama erat kaitannya dengan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Memasuki tahun 2024, akan berlangsung pemilu serentak, tentunya hal yang paling mendasar yaitu menjaga persatuan dan kesatuan, menghindari politik identitas yang harus kita gelorakan, karena kita ingin maju ke depan tidak mundur menghadapi situasi global yang sangat berat. Kita butuh persatuan dan kesatuan sebagai pondasi awal untuk Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik, demokrasinya mapan dan rakyatnya menjadi sejahtera.
Ia pun memberikan apresiasi keberadaan tempat ibadah tersebut sehingga ini bisa menjadi role model yang bisa juga dikembangkan ke wilayah-wilayah lain. Polda Kepri bisa menjadi salah satu etalase kerukunan.
“Saya juga mendapatkan informasi bahwa tingkat toleransi kerukunan beragama di Kepri ini berada di peringkat 6 dari 34 provinsi dan saya yakin ini akan terus meningkat karena ini juga menjadi modal bagi Provinsi Kepri sebagai wilayah yang terus mengembangkan sektor industri dan jasa, tentunya butuh mengundang investor asing untuk bisa menginvestasikan dalam pembangunan dan industri,” pungkasnya.(ian/01)