Tri Indroyono

Karhutla di Lereng Gunung Argopuro Jatim Capai 10 Hektare

Petugas BPBD dibantu TNI/Polri dan Perhutani serta masyarakat melakukan pemadaman api karhutla di lereng Gunung Argopuro, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023). FOTO:dok.Ant

SITUBONDO, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Argopuro, Provinsi Jawa Timur mencapai sekitar 10 hektare (ha), kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo.

“Karhutla di lereng Gunung Argopuro terjadi sejak Kamis (12/10/2023), dan Alhamdulillah pada Jumat (13/10) kebakaran hutan sebagian bisa dikendalikan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto yang diakses di Situbondo, Sabtu (14/10).

Kemenkumham Bali

Ia menjelaskan karhutla di lereng Gunung Argopuro terjadi sejak Kamis (12/10), tepatnya di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang.

Karhutla itu terjadi di Blok Serendeng petak 6a-1 RPH Sumbermalang, BKPH Besuki, KPH Bondowoso.

Kebakaran terjadi sejak Kamis (12/10) sekitar pukul 18.00 WIB, namun api tidak bisa dipadamkan sepenuhnya, karena sebagian titik api berada di tebing yang terjal.

BACA JUGA  28 Kecamatan di Karawang dan Subang Terdampak Banjir

Pemadaman hutan dan lahan terbakar itu, lanjut dia, dilakukan bersama dengan personel RPH Sumbermalang serta anggota LMDH yang mengetahui ada titik api.

Upaya pemadaman dilakukan secara manual yaitu dengan kepyok dan ranting pohon agar kebakaran tidak merembet ke area lain.

“Api sulit dipadamkan karena cuaca panas dan anginnya juga kencang sehingga api cepat merambat,” kata.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar api berhasil dipadamkan, namun masih ada titik api yang sulit dipadamkan karena berada di lokasi terjal dan di kemiringan, sehingga sulit di jangkau namun masih dalam pemantauan anggota Perhutani.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian tersebut, da lokasi kebakaran jauh dari permukiman penduduk sehingga sangat aman.

BACA JUGA  Danramil 0819/21 Purwosari Hadiri Acara Tradisi Bersih Desa

Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak Perhutani setempat.

“Sampai dengan saat ini kami dari Perhutani masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran,” kata Sruwi Hartanto. (02/Ant)