JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi telah meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021. Program tersebut bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik.
“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital,” ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan, dalam siaran pers yang diterima Sudutpandang.id di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level sedang dengan skor 3.49. Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.
Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level baik, Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital.
“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,” ujar Menkominfo, Johnny G. Plate, dalam sambutan program “Makin Cakap Digital”.
Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital. Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk.
Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.
Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital.
Webinar
Kemenkominfo bersama siberkreasi juga mengadakan webinar yang ke-2 untuk berbagai kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Maluku Papua dan sekitarnya pada Selasa (28/3 2023).
Webinar yang berlangsung pukul 15.00 – 17.00 WITA dengan tema “Kiat-kiat Mengembangkan Bisnis Menggunakan Sosial Media” tersebut dihadiri 2.000 orang peserta.
Menghadirkan narasumber Astri Dwi Andriani, Dekan Fikom UNPI dan NGX Indonesia, Bayu Prabowo Sutjiatmo, Ketua Program Studi Peragangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT-Politeknik APP Jakarta, Rizky Ardi Nugroho, Entrepreneur / Podcaster / Co-Founder Paberik Soeara Rakjat,
Dalam webinar tersebut, Astri Dwi Andriani membahas mengenai kiat mengembangkan bisnis menggunakan media sosial kecakapan digital.
“Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital yang mampu bertahan hidup bukanlah yang paling kuat dan paling pintar, tapi yang paling responsif terhadap perubahan,” papar Astri Dwi Andriani.
Bayu Prabowo Sutjiatmo memperkaya pembahasan membahas mengenai kiat mengembangkan bisnis menggunakan media sosial etika digital.
“Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” ajak Aulia Putri.
Rizky Ardi Nugroho melengkapi pembahasan membahas mengenai kiat mengembangkan bisnis menggunakan media sosial aman digital.
“Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital, selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” ujar Rizky Ardi Nugroho.
Selain memperoleh paparan materi luar biasa, para peserta webinar juga mendapat E-sertifikat dan beragam hadiah menarik.(PR/01)