PROBOLINGGO, SUDUTPANDANG.ID –Kota Probolinggo kini resmi menyandang predikat sebagai Kota Donor Darah, sebuah langkah monumental yang menegaskan komitmen pemerintah kota dalam memperkuat solidaritas dan semangat kemanusiaan.
Acara peresmian yang berlangsung di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Probolinggo ini diramaikan oleh lebih dari 200 peserta undangan dari berbagai elemen masyarakat.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting karena juga ditandai dengan peluncuran Bus Donor Darah pertama di Kota Probolinggo sebuah fasilitas mobile untuk memperluas jangkauan layanan donor darah di wilayah ini.
Mega Guntara, SE, selaku Ketua PMII Kota Probolinggo sekaligus penanggung jawab kegiatan, membuka acara yang digelar mulai pukul 07.30 hingga 09.15 WIB. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam membudayakan aksi donor darah sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap sesama.
Walikota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, Sp.OG.(K), M.Kes., hadir langsung dan menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan bagian dari misi kesehatan kota yang inklusif, berkelanjutan, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Donor darah adalah bentuk kepedulian sosial yang nyata. Kami ingin memastikan bahwa Probolinggo tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga kuat secara solidaritas,” ujar Walikota.
Dukungan juga datang dari instansi TNI dan Polri yang diwakili oleh Mayor Czi Slamet Wahyudi (Kasdim 0820/Probolinggo) dan Kompol Dwi Sucahyo, S.H (Kabagops Polres Probolinggo Kota). Keduanya menegaskan bahwa sinergi lintas sektor sangat penting dalam menjalankan program kemanusiaan seperti donor darah.
Hadirnya bus donor darah keliling menjadi gebrakan inovatif di sektor layanan kesehatan Kota Probolinggo. Bus ini akan memudahkan masyarakat dalam melakukan donor darah tanpa harus datang ke unit transfusi darah rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses penyediaan darah di saat darurat.
Dengan adanya fasilitas ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap akan tercipta budaya donor darah yang aktif dan berkesinambungan, sekaligus menempatkan kota ini sebagai pelopor dalam penguatan sistem donor darah di wilayah tapal kuda.(ACZ/04)