MAGETAN | SUDUTPANDANG.ID – Komunitas Reog Gagrak Magetan menggelar ‘Sambung Rasa’ dengan Bupati Magetan, Suprawoto, di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa (9/8/2022) malam.
Di acara tersebut, Bupati Suprawoto mengatakan, ciri-ciri Reog Gagrak Magetan perlu diabadikan salah satu caranya dengan dicatat. Mengingat jika ada perkembangan ataupun penambahan dari masa ke masa dapat diketahui.
“Ciri-ciri itu perlu ditulis, nanti suatu saat 10 tahun yang akan datang mungkin ada perubahan atau tambahan lagi gagraknya. Mungkin Gagrak Magetan 2000-an, 2030-an, 2050-an dan seterusnya, bisa saja nanti berkembang,” kata Bupati Suprawoto.
Jika tidak demikian, lanjutnya, nanti generasi penerus akan kesulitan mengetahui sejarah Gagrak Magetan.
Sementara itu, Penasehat Komunitas Reog Gagrak Magetan, Sukarna, mengatakan di Desa Sambirobyong saat ini terdapat banyak sanggar seni. Sebagian besar dari mereka sering tampil di acara-acara yang digelar daerah.
“Kami di Sambirobyong banyak sanggar seni, kebetulan acara di kabupaten diisi juga anak-anak Sambirobyong,” ujar Sukarna, yang juga menjabat Kepala Desa Sambirobyong.
Ia mengungkapkan, kelompok reog di Magetan ada puluhan hingga ratusan. Namun saat gelaran nasional Grebek Suro wakil dari Magetan tidak ada. Dari situlah kemudian pelaku seni reog menyatukan diri membentuk komunitas Gagrak Magetan.
Ke depan dirinya berharap pemerintah daerah turut andil mendukung Gagrak Magetan, sehingga kesenian khas daerah tersebut tetap lestari.
Sebagai pengetahuan, Gagrak Magetan merupakan jenis seni Reog Ponorogo yang mempertahankan joget lawasan dan musik seperti puluhan tahun silam. Pun menurut tokoh reog, Gagrak Magetan seakan-akan mengembalikan reog seperti jaman dahulu.(DNY)