PROBOLINGGO – JATIM | SUDUTPANDANG.ID –Kodim 0820/Probolinggo melalui Koramil 0820/08 Sukapura ikut pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) antisipasi bencana hidrometereologi di wilayah binaan, Jumat (14/2).
Anggota Koramil 0820/08 Sukapura Sertu Agung Wahyu menyampaikan, bencana hidrometeorologi mencakup fenomena bencana alam yang berhubungan dengan atmosfer, air atau lautan yang berpotensi menimbulkan kerusakan besar mulai dari hilangnya nyawa, cedera, kerusakan harta benda hingga gangguan sosial dan ekonomi.
“Hidrometeorologi basah meliputi curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, banjir dan longsor, sedangkan hidrometeorologi kering meliputi kekeringan, kebakaran hutan, lahan dan kualitas udara buruk,” kata Sertu Agung Wahyu.
Di tambahkan Sertu Agung Wahyu bahwa pentingnya tata kelola air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk gerakan panen air hujan serta penyesuaian rencana tanam yang lebih berkelanjutan. Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui BMKG guna mengantisipasi potensi bencana.
Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat, TNI, Polri serta dunia usaha dan melalui rapat koordinasi ini kami berharap masyarakat dapat lebih siap siaga dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. “Pentingnya pemahaman masyarakat mengenai titik evakuasi dan perlindungan yang aman untuk meminimalkan korban bencana,”ujarnya.
Sertu Agung Wahyu mengungkapkan, Kabupaten Probolinggo memiliki topografi yang sangat beragam mulai dari daerah pesisir hingga pegunungan yang rawan terkena bencana, seperti letusan gunung berapi, banjir bandang dan tanah longsor. Keberadaan Gunung Bromo yang masih aktif menjadikan wilayah ini sangat rentan terhadap letusan dan bencana alam lainnya. “Selain itu wilayah utara yang berbatasan dengan laut juga berisiko tinggi terhadap abrasi pantai dan rob akibat rusaknya hutan mangrove,”ungkapnya.
Lebih lanjut Babinsa berpostur tinggi tegap ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi pergantian musim, terutama musim hujan yang seringkali membawa potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan puting beliung. “Kami meminta masyarakat dan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan upaya mitigasi, seperti pembersihan saluran air, penguatan tebing dan pemeliharaan pohon untuk mencegah bencana,”tuturnya.(ACZ)