Bekasi, SudutPandang.id -Menyambut Tahun Baru Imlek 2572, pengurus dan umat Kelenteng Hok Lay Kiong Kota Bekasi, melakukan ritual pemandian rupang kongco. Kegiatan yang diadakan pada hari Minggu (31/1/2021) atau bertepatan Imlek hari ke-19 bulan 12 ini, dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek.
“Kami lakukan kegiatan ini rutin setiap tahun, berhubung masih pandemi Covid-19, kami tidak mengundang semua umat untuk datang membantu. Hanya pengurus dan sebagian kecil umat yang ikut dalam pemandian rupang kongco ini,” kata Kasie Kelenteng Hok Lay Kiong, Benny Gunawan kepada SudutPandang, Minggu (31/1/2021) malam.
Acara pemandian rupang yang dimulai pada pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, berlangsung hikmat dan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Selain pemandian rupang-rupang, kami juga menaikan beberapa rupang ke altar baru di lantai 2 Kelenteng Hok Lay Kiong. Karena ada penambahan beberapa altar baru, di antara altar Buddha Sakyamuni, Buddha Maitreya dan lainnya,” terang pria asal Singkawang yang akrab disapa Ko Anam.
Ketika ditanya mengenai perayaan Tahun Baru Imlek di Kelenteng Hok Lay Kiong, ia mengatakan pada tahun ini acara yang jatuh pada tanggal 11 dan 12 Februari 2021 ditiadakan.
“Tahun Baru Imlek nanti tidak ada acara perayaan. Kami mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan acara perayaan Tahun Baru Imlek yang mengundang keramaian,” tuturnya.
“Kelenteng dibuka hanya untuk sembahyang saja, dan umat juga wajib mematuhi protokol kesehatan demi keamanan bersama,” sambung Ko Anam.
Selesai Sembahyang di Rumah Saja
Hal senada dikatakan Ronny Hermawan, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma. Ia juga menyatakan pada tahun ini perayaan Tahun Baru Imlek di Kelenteng Hok Lay Kiong ditiadakan.
“Hanya sembahyang saja. Bagi umat yang selesai sembahyang kami mengimbau agar langsung pulang ke rumah,” pesannya.
Ronny mengatakan, bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang beribadah di Kelenteng Hok Lay Kiong diharapkan untuk tidak berkunjung ke rumah keluarganya saat perayaan Tahun Baru Imlek pada 12 Februari 2021 mendatang.
“Jadi kita sudah mengimbau juga ke saudara-saudara kita umat Buddha, Kristen (Protestan), Katholik yang Tionghoa kalau perayaan Imlek tahun ini dirayakan di rumah masing-masing saja, itu pun tidak perlu melakukan open house, tidak perlu ramai-ramai, pake WhatsApp aja deh, virtual aja,” katanya.
Imbauan tersebut, menurutnya disampaikan agar tradisi mengunjungi orang tua pada saat Tahun Baru Imlek ini tidak dilakukan. Pasalnya, kunjungan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya penyebaran Covid-19.
“Yang muda-muda kalau OTG (orang tanpa gejala) datang ke yang tua-tua, sementara yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan, didatangi sama yang muda-muda, cucu-cucunya yang kuat-kuat padahal OTG, bahaya kan, kasian dong orang tua kita,” tuturnya.
Ia kembali berpesan agar semua pihak menahan diri untuk tidak keluar rumah pada perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini.
“Lebih baik di rumah aja masing-masing. Sambil menunggu vaksinasi pemerintah berjalan terus, mudah-mudahan tahun depan sudah selesai semua divaksin,” tandasnya.
“Mari kita patuhi protokol kesehatan untuk kebaikan kita bersama, salam sehat, semoga pandemi segera berakhir,” ucap Ronny mengakhiri.(rkm)