PALANGKA RAYA, SUDUTPANDANG.ID – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menginginkan masjid di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu semakin ramah bagi anak-anak dan kaum disabilitas, sehingga tempat ibadah umat Islam itu menjadi tempat nyaman bagi semua masyarakat.
“Semoga pengurus dan pengelola masjid di Kota Palangka Raya semakin mampu untuk menciptakan lingkungan masjid yang ramah bagi anak dan disabilitas,” katanya di Palangka Raya, Ahad (13/11/2022).
Ia mengatakan setiap masjid harus menjadi tempat ternyaman bagi setiap individu umat Islam, mulai dari anak-anak, orang tua termasuk bagi penyandang disabilitas.
Kepala daerah termuda di Kalteng itu mengatakan anak-anak memiliki sejumlah potensi yang patut untuk didukung perkembangannya. Melalui segala aktivitas dan keterbatasannya, anak menyimpan potensi besar yang harus diarahkan dan dikembangkan.
Dengan menanamkan cinta masjid, kata dia, anak-anak nantinya secara bertahap akan diarahkan untuk berkepribadian Islami melalui berbagai pengajaran keilmuan yang bersumber dari nilai-nilai Al Quran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Wali Kota menambahkan peran masjid sebagai rumah ibadah umat Islam juga memiliki andil dalam mencetak kader penerus bangsa yang tidak hanya pintar dan terampil namun juga beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
“Untuk itu sangatlah penting mengenalkan suasana dan aktivitas keagamaan dalam lingkungan masjid kepada anak sejak dini,” katanya.
Dalam rangka mewujudkan kondisi tersebut, setiap masjid harus dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung untuk anak-anak dan penyandang disabilitas.
Selain fasilitas fisik, untuk mewujudkan masjid ramah anak dan ramah bagi penyandang disabilitas, juga diperlukan kemampuan dan pengetahuan dari pengurus masjid untuk menciptakan lingkungan tersebut.
“Untuk itu, beberapa waktu lalu Dewan Masjid Indonesia (DMI) Palangka Raya dengan Bank Indonesia Kalteng juga telah melaksanakan pelatihan manajemen masjid ramah anak dan disabilitas,” katanya.
Di sisi lain, remaja masjid juga juga terus membangun mental dan karakter umat sehingga semakin peka terhadap perubahan dan kondisi sosial di sekitarnya, kata Fairid Naparin. (02/Ant)