Berita  

Minyak Goreng Murah Di Pasar ‘Gaib’

Ilustrasi/Foto:Satelitnews

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Langkanya minyak goreng di pasaran dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) masih belum usai. Pedagang pasar mengungkap penyebab harga minyak goreng masih mahal di Pasar.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Sudaryono mengatakan, pedagang saat ini masih kesulitan melakukan pengembalian atau retur stok minyak goreng lama ke stok harga baru. Itu sebabnya, harga minyak goreng di pasar masih mahal.

Kesulitan retur itu menyebabkan pedagang pasar susah mendapatkan minyak goreng murah. Sudaryono mengaku kesulitan memberikan informasi kepada pedagang pasar.

“Pemerintah strateginya bagaimana sehingga kami itu bisa menjelaskan kepada pedagang pasar gini loh, pemerintah strateginya, kami butuh waktu kapan bisa kapan. Sampai saat ini kita tidak dapat seperti itu arahannya itu tidak ada,” ungkapnya.

BACA JUGA  Jokowi Akan Terapkan Transaksi Nontunai di Pasar Tradisional

Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mempertanyakan stok minyak goreng murah untuk pasar tradisional. Mengingat kebutuhan minyak goreng di pasar tradisional lebih banyak dicari oleh masyarakat.

“Distribusi yang sulit itu pasar tradisional, yang membutuhkan minyak goreng kelas menengah ke bawah ya pasar tradisional. Dengarnya produksinya ada tetapi barangnya di mana? Itu perlu kami tahu,” ucapnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal Induk Koperasi Pasar (Inkoppas), Ngadiran menduga baru beberapa pasar yang kemungkinan mendapatkan distribusi minyak goreng murah dari total pasar di Jakarta 153 pasar.

“Dugaan saya di Jakarta pasar yang selalu di-detect oleh BPS ada 12-15 pasar dari 153 pasar. Kemungkinan pasar tersebut yang dikirim. Tetapi menurut monitor dari teman-teman mayoritas pasarnya belum ada (minyak goreng murah),” ucapnya.

BACA JUGA  Bawaslu Trenggalek Gelar Konsolidasi Pengawasan Pemilu 2024

“Seperti Pasar Cipete, Pasar Pondok Labu, belum ada entah kapan belum tahu. Sedangkan Jawa Tengah mulai menanyakan, Jawa Timur juga tanya,” imbuhnya.(red)

Tinggalkan Balasan