LANGSA, ACEH, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Nelayan Tani Indonesia (PP GNTI) Prof Dr Rokhmin Dahuri, Selasa (7/3/2023) melantik dan mengukuhkan Muhammad Saladin Akbar, S.ST sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) GNTI Aceh di Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, didampingi Sekjen PP GNTI, Ir Muhammad M Banapon, M.Si.
Sedangkan posisi Sekretaris dijabat oleh Hasriadi, SE dan Bendahara, Fuadi Fachri.
Saat pelantikan itu, Rokhmin Dahuri menjelaskan latar belakang berdirinya GNTI, organisasi sayap yang dibentuk oleh PDIP pada 13 April 2012 dengan maksud untuk menyejahterakan kaum nelayan dan petani.
“Alasan dibentuknya GNTI, pertama sekitar 38 persen rakyat Indonesia bekerja di sektor pertanian, kelautan, perikanan dan kehutanan, namun belum termanfaatkan dengan baik,” katanya.
Kedua, kata penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) ini, sektor ini merupakan terbesar di dunia. Alasan ketiga, petani dan nelayan Indonesia masih miskin. Kehidupan nelayan tradisional di kawasan pesisir masih belum sejahtera.
“Malahan, tak sedikit dari mereka yang menjadi buruh nelayan dan tidak memiliki perahu sendiri untuk menangkap ikan di perairan setempat,” katanya.
Karena itu, GNTI akan memfasilitasi di sektor tersebut secara terpadu, mulai dari sarana dan prasarana, produksi, pengolahan hingga terjaminnya pasar. Contohnya, sektor tani, meliputi petani pangan, hortikulutura, perkebunan dan peternakan.
Sedangkan sektor nelayan meliputi perikanan tangkap laut, perikanan tangkap air tawar dan budi daya.
Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University itu juga menyatakan GNTI akan menggarap dua sektor itu mulai dari hulu hingga hilir. Contohnya, nelayan tidak lagi membeli jaring dari pabrik, tapi dari unit usaha GNTI.
“Tentunya harga jauh lebih murah dari harga biasa. Mereka membeli karena tidak akan lagi memakai perantara,” kata Menteri KKP 2001 – 2004 itu.
Ia menegaskan lagi GNTI didirikan bertujuan untuk menyejahterakan petani dan nelayan. Selain itu, membantu para petani dan nelayan untuk mendapatkan akses ke berbagai pemangku kepentingan.
Selain itu, mengusulkan berbagai berbagai hal yang menyangkut dengan kepentingan petani dan nelayan dengan tujuan mensejahterakan para petani dan nelayan.
“Saya yakin GNTI akan menjadi unit usaha besar dan mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Sehingga visi membantu mensejahterakan kaum tani dan nelayan tercapai,” kata Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) itu.
Sementara itu Ketua PW-GNTI Aceh, Muhammad Saladin Akbar menyatakan organisasi sayap ini memiliki peran sangat penting dalam membantu pergerakan roda partai karena GNTI adalah sebuah wadah yang menaungi masyarakat petani dan nelayan di seluruh Aceh.
“Jika ditinjau dari jumlah populasi penduduk Aceh maka masyarakat yang berprofesi di bidang tani dan nelayan itu mencapai lebih dari 60 persen, oleh karena itu tugas GNTI sebagai sayap partai adalah merekrut para petani dan nelayan serta juga memperjuangkan aspirasi mereka baik tingkat kabupaten, provinsi maupun ke tingkat nasional,” katanya.
Ia bertekad dan berkomitmen membentuk secepatnya kepengurusan di tingkat kabupaten. “Dengan adanya struktur yang kuat maka pergerakan organisasi sayap partai akan semakin kuat dan kokoh demi memperjuangkan aspirasi masyarakat tani dan nelayan,” katanya.
Program GNTI ke depan salah satunya adalah menjembatani petani dan nelayan agar dapat mengakses program program yang telah disusun oleh pemerintah pusat maupun daerah seperti program KUR khusus pertanian dan juga akses terhadap pinjaman modal usaha dari LPMUKP KKP yang bergerak khusus untuk membantu nelayan baik di bidang budi daya, tangkap maupun pemasaran. (red/02)