Aceh  

Organisasi Pers Aceh Gelar Doa Bersama untuk Wartawan Korban Tsunami

Sejumlah organisasi pers di Aceh menggelar doa bersama untuk para jurnalis yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami Aceh, Minggu (25/12/2022) malam (Dok.Ant)

ACEH, SUDUTPANDANG.ID – Sejumlah organisasi pers di Aceh menggelar doa bersama untuk para wartawan yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 silam.

Doa bersama yang berpusat di bawah Rumah Aceh, komplek Museum Aceh tersebut dilaksanakan bersama oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh,  Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Aceh, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh.

Doa bersama yang bertajuk “Rindu dan Doa Kami Tak Pernah Berhenti” itu menjadi pengingat bagi jurnalis Aceh akan rekan-rekannya meninggal terseret ombak tsunami.

“Doa bersama dari berbagai lintas organisasi pers ini merupakan semangat untuk terus mengenang para sahabat jurnalis yang juga menjadi korban tsunami dulu,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Nasir Nurdin, saat memperingati 18 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Minggu (26/12) malam.

Menurut Nasir, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan jurnalis Aceh setiap peringatan tsunami.

Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi sesama jurnalis yang bertugas di Bumi Serambi Mekkah serta memperkuat ukhuwah antar organisasi pers.

“Tsunami Aceh sudah melewati satu generasi, sehingga bisa dipastikan banyak jurnalis muda sekarang ini saat tsunami 2004 dulu masih sangat kecil. Alhamdulillah, sekarang kita bisa melanjutkan apa yang tertunda dari teman-teman kita sebelumnya. Tetap semangat membangun negeri ini menjadi lebih baik,” ujar Nasir Nurdin.

Hal senada juga diutarakan Ketua AJI Banda Aceh, Juliamin. Menurutnya, kegiatan doa bersama ini dalam rangka mengenang teman-teman jurnalis Aceh yang menjadi korban tsunami.

“Jurnalis tidak boleh melupakan sejarah, bencana gempa dan tsunami lalu dapat menjadi pembelajaran bagi kita untuk terus berikhtiar kepada sang pencipta. Momen peringatan 18 tahun tsunami Aceh ini juga menjadi sebuah pelajaran dan sejarah untuk jurnalis serta masyarakat Aceh secara umumnya,” tuturnya.(01/ant)

Tinggalkan Balasan