Tri Indroyono
Hukum  

Paguyuban SISMI Juluki Hakim Estiono Spesialis Praperadilan Tersangka Investasi Bodong

Paguyuban SISMI Juluki Hakim Estiono Spesialis Praperadilan Tersangka Investasi Bodong
Hakim Estiono, S.H., M.H., didampingi Panitera Pengganti Effi Sugianti, S.H., M.H. saat membacakan putusan Praperadilan di PN Jaksel, Senin (4/3/2023). Foto: istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Korban penipuan Robot Trading Net89 yang tergabung dalam Paguyuban Solidaritas Investor Simbiotik Multitalenta Indonesia (SISMI) menjuluki Estiono sebagai hakim spesialis praperadilan tersangka kasus investasi bodong. Mereka pun akan melaporkan hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan itu ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial.

“Kami akan berdiskusi terlebih dahulu untuk melaporkan hakim Estiono, SH, MH, ke Bawas MA dan Komisi Yudisial, pasca putusan yang mengabulkan permohonan praperadilan tersangka Rusdi,” kata Oktavianus Setiawan, kuasa hukum korban penipuan robot trading Net89, dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

Kemenkumham Bali

Oktavianus menilai, wajar bila kliennya menjuluki Estiono sebagai hakim spesialis praperadilan tersangka kasus investasi bodong. Pasalnya, sudah tercatat lima kali hakim tersebut mengabulkan permohonan praperadilan atas penetapan status tersangka oleh pihak kepolisian.

Advokat muda ini mempertanyakan hakim dan panitera pengganti yang selalu ditunjuk Ketua PN Jaksel untuk menangani praperadilan kasus investasi bodong.

BACA JUGA  Kejagung Usung Penegakan Hukum Humanis di 2023

“Apa yang terjadi di PN Jaksel?. Sudah ada lima orang tersangka yang permohonan prapid dikabulkan dengan hakim dan panitera yang sama. Kok bisa kebetulan yang selalu kebetulan?,” katanya heran

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi cacatan dan PR besar bagi MA serta menjadi preseden buruk di mata pencari keadilan seperti para korban investasi bodong.

“Kami sedih dan kecewa, saat polisi sudah maksimal menangani kasus investasi bodong, namun malah kandas di-prapid, ayo pak pol tetap semangat, sikat semua perampok berkedok investasi bodong,” ucapnya.

Tak Habis Pikir

Hal senada disampaikan Ketua Paguyuban SISMI Stefanus Moniaga. Ia mengaku tak habis pikir dengan putusan hakim Estiono yang kembali mengabulkan permohonan praperadilan tersangka Robot Trading Net89.

“Berdasarkan data saya, ini putusan yang kelima hakim Estiono mengabulkan praperadilan tersangka Robot Trading Net89. Luar biasa sekali anda Pak, sehat selalu untuk bapak dan keluarga,” ucap Stefanus Moniaga menanggapi putusan Praperadilan di PN Jaksel, Senin (4/3/2024).

BACA JUGA  Paguyuban Korban Net89 Solidaritas Investor Simbiotik Multitalenta Indonesia Apresiasi Kinerja Bareskrim

“Sebagai perwakilan 800 orang korban dengan kerugian Rp200 miliar yang tergabung dalam Paguyuban SISMI dengan putusan tersebut tentunya sangat kecewa, karena sudah jelas Rusdi itu adalah salah satu pihak yang bertanggung jawab,” sambungnya.

Pihaknya pun mempertanyakan rasa keadilan terhadap para korban penipuan Robot Trading 89 yang selama berjuang agar para pelaku segera diadili dan aset dikembalikan.

“Intinya kami hanya menuntut keadilan, tersangka segera diproses hukum, jika begini terus kapan akan diadili para tersangkanya?. Saat pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, kemudian dengan mudahnya lolos melalui praperadilan di PN Jaksel, jadi modus dan diduga telah dikondisikan,” ungkapnya kecewa.

Dalam putusannya yang dibacakan di PN Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024), Hakim Estiono didampingi Panitera Pengganti Effi Sugianti mengabulkan permohonan praperadilan Rudi, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Dittipideksus Bareskrim Polri terkait perkara dugaan penipuan dan penggelapan investasi bodong Robot Trading Net89.

BACA JUGA  Kabur ke Indramayu, Mantan Kades Mekarjaya Ditangkap Tim Tabur Kejaksaan

Usai membacakan putusan, baik Hakim Estiono maupun Panitera Pengganti Effi Sugianti langsung meninggalkan ruang sidang tanpa bisa dikonfirmasi.

“Tidak jelas, baca putusannya tidak jelas, kok dikabulkan lagi, parah nih hakim,” teriak salah satu korban yang hadir sejak pagi di PN Jaksel.(tim)