JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pembangunan Pasar Terban menggunakan konsep Green Building atau Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan luas lahan 7.838 m2 dan luas bangunan 4.493 m2 kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti.
“Perlu diantisipasi juga agar pada saat hujan besar, tidak ada tempias atau air tidak masuk ke dalam pasar sehingga menyebabkan adanya genangan air di dalam pasar dan kemiringan kemiringan perlu diperhatikan” katanya dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Senin (12/5/2025).
Ia menyampaikan itu saat meninjau pasar tersebut di Kota Yogyakarta, pada Sabtu (10/5).
Diharapkan pembangunan itu dapat meningkatkan fungsi pasar sebagai pusat perdagangan ayam sekaligus rumah pemotongan yang modern dan higienis.
Ia menekankan kepada Direktorat Jenderal Prasarana Strategis dan kontraktor pelaksana untuk memperhatikan sanitasi pada pengelolaan limbah pasar karena Pasar Terban nantinya juga menyediakan rumah pemotongan hewan.
“Saya tekankan sanitasinya, harus diperhatikan saluran drainase, pembuangan dan pengolahan limbahnya, termasuk sampah organik dan anorganiknya. Kalau bangunannya sudah bagus, pasarnya juga harus dijaga kebersihanya, higienis,” katanya.
Progres pekerjaan konstruksi pasar, kata dia, masih sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan sejak mulai dibangun 18 September 2024 dengan progres fisik 60 persen.
Pasar Terban dibangun 3 lantai dengan kapasitas menampung 505 pedagang.
Renovasi tersebut karena sempat mengalami rusak usai bencana tanah amblas di area pasar pada 2021.
Rehabilitasi pasar ini dilaksanakan secara menyeluruh dengan APBN senilai Rp55 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Abadi Prima Intikarya dan PT Arss Baru-PT Intimulya Kencana (KSO) sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi, demikian Diana Kusumastuti. (Dedy Mulyadi/02)