Jakarta, Sudut Pandang-Puluhan warga Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara merasa kecewa berat dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasalnya, mayoritas warga yang mengaku telah memilih Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu itu kini harus kehilangan rumah karena digusur.
“Saya, kami di sini kebanyakan warga Madura selalu mengikuti ulama, kami dulu pilih Pak Anies, ini buktinya ada kalender Anies-Sandi waktu kampanye dulu, kalau begini ya bagaimana nasib kami?,” ujar salah satu warga, Malik (42) yang berprofesi sebagai tukang jual barang bekas.
Ia mengaku memilih Anies yang kala itu berpasangan dengan Sandiaga Uno karena merupakan tokoh pilihan Ijtima Ulama.
“Saya di sini sejak tahun 1991 dari Bangkalan, Tanah Merah, Madura tapi sudah punya KTP Jakarta sudah lama, KTP alamat Papanggo, di sini kerja cari barang rongsok,” ungkap dia.
Malik juga bercerita sempat melakukan aksi demonstrasi menolak penggusuran di depan Balai Kota DKI, pada saat itu pihak Pemprov DKI katanya tidak akan menggusur wilayahnya.
“Sempat ada surat (sosialisasi), hanya sebelum itu ada pemberitahuan tidak ada gusuran waktu unjuk rasa di kantor Gubernur, sudah tuh lanjut aktivitas seperti biasa ada yang kerja ada yang jualan, ternyata tiba-tiba ada eksekusi,” katanya dengan nada kecewa.
Menganggapi hal itu, Anies Baswedan hanya tersenyum. Ia bahkan enggan menanggapi terkait penggusuran tersebut. Mantan Menteri Pendidikan itu menyerahkan tentang penggusuran itu ke Wali Kota Jakarta Utara.
“Silahkan tanya ke Pak Wali Kota Jakarta Utara saja ya,” ucap Anies sembari tersenyum di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (19/11/2019) kemarin.BC