PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID –Memperingati 10 Muharram 1446 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan menggelar acara santunan kepada anak yatim piatu yang Secara simbolis diserahkan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Andriyanto di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Selasa (16/7/2024) pagi.
Pj. Bupati Pasuruan Andriyanto menyampaikan beberapa pesan pentingnya kepada umat muslim di Kabupaten Pasuruan.
Fokusnya lebih kepada keutamaan dalam memperbanyak amal ibadah di bulan Muharram. Yakni dengan cara menyantuni anak yatim piatu yang melengkapi amalan puasa Asyura.
Ajakan tersebut sekaligus menjadi cara agar para staf memiliki kesadaran untuk bersedekah serta menjadi contoh yang baik supaya bisa ditiru oleh yang lainnya. Terlebih 10 Muharram adalah merupakan hari raya-nya anak-anak yang sudah tak berayah dan atau tak beribu itu.
“Kita ketahui bersama bahwasanya 10 Muharram ini merupakan moment terbaik untuk berbagi dengan para anak yatim piatu. Hari ini Hari Raya mereka, jadi kita berusaha untuk ikut berbagi kebahagian dengan mereka,Insya Allah rezeki kita malah akan berlimpah,” kata Andriyanto dalam sambutannya.
Menurut Pj. Bupati Andriyanto, peringatan 1 Muharram atau yang biasanya disebut sebagai Idul Yatama lebih dari sekedar peringatan biasa. Tetapi sebagai pengingat kembali betapa mulianya amalan menyantuni anak yatim.
Sekaligus sebagai momentum penyemangat untuk senantiasa berbuat baik pada anak yatim kapanpun juga, tanpa perlu menunggu peringatannya tiba. Dengan demikian, sunnah Rasulullah terhadap anak yatim akan terus terjaga.
Dirinya berharap bahwa santunan kepada anak yatim semacam ini tidak hanya dilakukan pada bulan Muharram, tetapi juga bisa dibiasakan pada keseharian.
“Mudah-mudahan jadi kebiasaan. Karena sangat bermanfaat untuk mereka yang sangat membutuhkan, dan Insya Allah akan kembali ke diri kita juga,” ucapnya.
Sementara itu, Kiyai Imron dalam tausiahnya mengajak para pejabat Pemkab Pasuruan untuk tidak berbangga hati ketika selesai menyantuni. Sebab yang diterima menjadi bagian dari ibadah adalah keikhlasan dalam memberi.
“Saat ini kita diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi orang yang bisa memberi. Suatu saat nanti, anak-anak ini akan memberikan santunan ke generasi selanjutnya. Maka dari itu, yang terpenting adalah keikhlasan, Insya Allah akan dicatat sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT,” harapnya.
Diketahui pada acara santunan itu turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda), Yudha Triwidya Sasongko dan Kepala Perangkat Daerah hingga para Camat. Tokoh Agama diantaranya Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin; Ketua MUI, KH Nurul Huda, Kepala Kemenag, Syaikhul Hadi.(ACZ/04)