Pemkot Bekasi Komitmen Lindungi Anak dari Kekerasan di Sekolah

Kekerasan
Pj Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad menggelar Workshop Penguatan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan. (Foto:Dok Humas Pemkot Bekasi)

KOTA BEKASI, SUDUTPANDANG.ID –Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Pendidikan menggelar Workshop Penguatan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan yang diikuti 600 peserta dari seluruh wilayah kota bekasi di Aula Teratai Putih Global School Kecamatan Mustika Jaya, Senin (4/3/2024).

Dalam workshop itu mengangkat tema “Menuju Zero Kekerasan pada Anak”, bertujuan untuk memaksimalkan fungsi pengawasan di sekolah terhadap segala hal yang mengarah kepada kekerasan terhadap anak serta menerapkan cara yang solutif dalam mencegah dan menangani tindak kekerasan di sekolah.

“Kita semua musti berperan dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Mari bersama menguatkan sinergi dan kolaborasi untuk terus bergerak serentak mewujudkan gerakan anti kekerasan terhadap anak, dengan meningkatkan langkah-langkah pencegahan serta perlindungan bagi mereka di sekolah, sehingga mereka dapat menimba ilmu dengan perasaan aman dan nyaman,” tegas Gani Muhamad dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).

BACA JUGA  Ari Wibowo dan Inge Anugrah Sepakat Bercerai

Gani Muhamad juga menambahkan bahwa unsur pendidikan dan tenaga kependidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif dengan menjadi agen perubahan untuk memerangi di sekolah.

“Sebagai civitas akademika, memiliki tanggung jawab moral untuk melibatkan diri dalam upaya anti-kekerasan termasuk anti-perundungan (bullying), karena kekerasan dan bullying tidak hanya merugikan korbannya, tetapi juga merusak iklim belajar dan mengajar di seluruh sekolah. Menjadi agen perubahan berarti kita bersedia membentuk budaya sekolah yang lebih positif dan mendukung untuk mendukung terwujudnya masa depan anak yang cerah,” imbuh Gani.

Terakhir, Gani Muhamad menuturkan, dalam setiap langkah kecil yang diambil setiap individu dapat memiliki dampak besar dalam membentuk budaya sekolah yang aman dan inklusif, serta dapat mendukung pertumbuhan positif setiap siswa dan sistim pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Bekasi menjadi lebih baik lagi.(PR/04)