Tri Indroyono

Penyelenggaraan SEA Games Kacau Balau, Duterte Geram

Presiden Filipina Rodrigo Duterte/net

Sudut Pandang.id-Pesta olahraga Asia Tenggara SEA Games saat ini menjadi sorotan masyarakat dunia. Filipina sebagai tuan rumah dianggap tidak profesional dan kurang siap dalam menyelenggarakan acara ini.

Pandangan masyarakat dunia ini sampai juga di telinga Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang tengah berada di Busan, Korea Selatan, untuk menghadiri KTT ASEAN-Korea.

Kemenkumham Bali

Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo, mengatakan Duterte menerima laporan ini. Duterte bahkan mendesak penyelenggara untuk membuat langkah lain untuk menghindari berlanjutnya ketidaknyamanan atlet asing dan Filipina. Menurut Panelo, Duterte merasa geram ketika mendengar pelaksanaan SEA Games 2019 menjadi kacau balau.

Selain itu, Duterte juga mendengar kabar adanya tindak pidana korupsi dalam proses penyelenggaraan event olahraga dua tahunan ini. Presiden naik pitam dan meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi kepada pihak penyelenggara.

BACA JUGA  Sejarah Baru, Indonesia Rebut Medali Emas Duatlon

“Tentu saja, Presiden tidak suka dengan apa yang terjadi. Presiden marah atas apa yang terjadi,” kata Panelo, dikutip dari Philippine Daily Inquirer, Senin (2/12/2019).

Panelo sangat mendukung seruan digelarnya penyelidikan terhadap penyelenggaraan SEA Games setelah ajang ini berakhir. Katanya, perlu ada sanksi tegas kepada mereka yang terbukti bertanggung jawab atas kekacauan tersebut.

Isu logistik, terutama soal akomodasi dan transportasi menjadi buah bibir penyelenggaraan SEA Games di Filipina ini. Contohnya adalah ketika atlet Timor Leste harus menunggu beberapa waktu di bandara karena tidak ada pihak panitia yang menjemput.

Hal ini juga menimpa atlet Myanmar, yang juga mengalami kesulitan ketika mereka sampai di lokasi lebih cepat dari jadwal. Mereka harus menunggu beberapa jam sampai waktu check-in hotel tiba.

BACA JUGA  Mawar AFI Akui Sudah Dilamar Oleh Pengusaha Filipina

Begitu juga dengan tim sepak bola Kamboja yang terpaksa tidur di lantai Hotel Century Park Manila, karena mereka tiba 2 jam lebih awal.

Ketidaknyamanan juga menimpa tim sepakbola pria Indonesia. Mereka mengatakan, panitia tidak memisahkan antara makanan halal dan non-halal. Hal ini menyebabkan petugas media tim sepakbola Indonesia, Gatot Widardo, tidak sengaja memakan daging babi.

Dari 11 negara yang mengikuti pertandingan di SEA Games, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei memiliki banyak atlet Muslim. Masalah mereka sama, yaitu kesulitan mendapatkan makanan halal saat berada di Filipina.(Gus)

Tinggalkan Balasan