SUKABUMI-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Setelah perahunya diterjang ombak besar di perairan Laut Bagal Batre, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Dewa Laut ditemukan tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari tim SAR gabungan di Sukabumi, Selasa (14/11/2023), kecelakaan laut itu berawal saat korban bersama seorang nakhoda KM Dewa Laut Asep (60), warga Patuguran Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu dan seorang ABK lainnya Gendi (30), warga Desa Ujunggenteng tengah melaju beriringan dengan KM Sinar Laut yang juga mengalami kebocoran.
“Tewasnya nelayan bernama Usup (50) warga Bojonggaling, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi akibat perahu yang ditumpanginya bocor pada Minggu (12/11), kemudian terbalik setelah dihantam ombak besar di laut yang masuk wilayah Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar.
Dua perahu itu hendak kembali ke pantai karena masalah kebocoran pada bagian lambung kapal.
Saat itu kondisi laut sedang mengalami gelombang tinggi dan ombak besar.
Namun saat di tengah perjalanan sekitar pukul 22.00 WIB datang ombak besar yang menghempaskan dua perahu jenis congkreng tersebut sehingga Usup terjatuh ke laut dan tenggelam.
Sementara Asep dan Gendi bertahan di atas kapal yang tengah terombang-ambing gelombang.
Tim SAR gabungan yang menerima informasi adanya kecelakaan laut langsung mengerahkan personelnya untuk mengevakuasi korban.
Asep dan Gendi berhasil diselamatkan, namun Usup sempat dinyatakan hilang tenggelam dan jasadnya baru ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian sekitar pukul 01.00 WIB pada Senin (13/11) dini hari.
“Dua kapal motor ini berencana untuk pulang ke dermaga di Desa Ujunggenteng, namun di tengah perjalanan keduanya mengalami kebocoran ditambah diterjang ombak besar hingga terbalik,” katanya.
Ia mengatakan jasad korban langsung dievakuasi tim SAR gabungan ke RSUD Ujungkulon sementara korban selamat sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
Pihaknya mengimbau kepada siapapun khususnya nelayan untuk tidak melaut dahulu saat kondisi cuaca ekstrem.
Selain itu, saat hendak melaut harus memastikan kondisi perahu, mesin dan ketersediaan alat keselamatan seperti pelampung atau jaket keselamatan.
Saat ini kondisi cuaca di tengah laut tidak menentu dan bisa berubah dengan cepat, kata Tenda Sukendar. (02/Ant)