Sragen, SudutPandang.id – Bagi perantau asal Kabupaten Sragen Jawa Tengah yang masih nekat mudik ke kampung halaman saat pandemi Covid-19, dan tidak mau karantina, maka akan dimasukan ke rumah angker.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati telah memerintahkan Camat Miri untuk membersihkan rumah angker di tengah sawah bagi mereka yang menolak dikarantina mandiri di rumah selama 14 hari.
“Kalau pemudik di Sragen menolak karantina mandiri, desa bisa mengambil tindakan tegas, salah satunya memasukkan mereka ke rumah angker,” tegas Yuni, dalam keterangannya, Selasa (21/4/2020).
Menurut Yuni, pemudik yang sudah terlanjur pulang kampung harus mendatangi Posko Lawan Covid-19 di desa dan mendatangani perjanjian untuk melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari.
“Kalau pemudik di Sragen menolak karantina mandiri, desa bisa mengambil tindakan tegas, salah satunya memasukkan mereka ke rumah angker.
Kepala Desa Sepat Kecamatan Miri Mulyono mengatakan saat ini sudah ada 5 orang dimasukan ke rumah angker tersebut.
“Satgas Lawan Covid-19 Desa Sepat telah menyediakan rumah kosong berhantu sebagai tempat karantina untuk warga yang membandel,” ujar Mulyono.(yul)