Tri Indroyono

Perkuat Sinergi, PB Al-Khairiyah Bersilaturahim dengan Wagub DKI

Sekjen PB Al-Khairiyah Ahmad Munji (tiga, kiri) saat bersilaturahmi dengan Wagub DKI Ahmad Riza Patria (tengah) di Jakarta baru-baru ini. Pada kesempatan itu Ahmad Munji didampingi jajaran PB Al-Khairiyah lainnya (Foto:Istimewa)

“Kami memerlukan sinergi dan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam pengembangan SDM dan pendidikan di lingkungan PW Al-Khairiyah Jakarta. Alhamdulillah Pak Wagub merespons dengan baik apa yang kami sampaikan.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Jajaran Pengurus Besar (PB) Ormas Islam Al-Khairiyah baru-baru ini bersilaturahim dalam momentum Idul Fitri 1443 Hijriyah dan halal bihalal dengan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Kemenkumham Bali

“Alhamdulillah kami diterima dengan baik, dan kami berbincang dalam suasana kekeluargaan dan persaudaraan,” kata Sekjen PB Al-Khairiyah Ahmad Munji, dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Ia mengungkapkan pertemuan yang berlangsung di kediaman Wagub, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Senin, 16 Mei 2022, membicarakan sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan PB Al-Khairiyah.

Pada pertemuan tersebut Ahmad Munji didampingi oleh empat Wasekjen PB Al-Khairiyah yaitu Humaidi, Roy Ritonga, Faizudin, dan Rizmi Samsul Rizal serta Kepala Sekretariat PB Al-Khairiyah, Aang Mahfud.

“Kami sama sekali tidak menyinggung masalah politik, tapi membicarakan sinergi antara Pemerintah DKI Jakarta dengan PB Al-Khairiyah, khususnya dengan Pengurus Wilayah Al-Khairiyah Jakarta,” kata Sekjen PB Al-Khairiyah.

Wagub DKI merespons dengan baik ajakan untuk bersinergi dengan Al-Khairiyah. Wagub yang akrab disapa Ariza ini menyatakan siap hadir jika diundang oleh PW Al-Khairiyah Jakarta dalam acara Rakorwil, kuliah umum ataupun acara-acara penting lainnya.

Sebelumnya, dalam audiensi dengan Wagub DKI itu Sekjen PB Al-Khairiyah menyampaikan permohonan dan harapan serta mengemukakan informasi mengenai agenda PB Al-Khairiyah, khususnya agenda PW Al-Khairiyah Jakarta kepada Ariza.

“Kami memerlukan sinergi dan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam pengembangan SDM dan pendidikan di lingkungan PW Al-Khairiyah Jakarta. Alhamdulillah Pak Wagub merespons dengan baik apa yang kami sampaikan,” kata Ahmad Munji.

Ia juga menjelaskan bahwa Al-Khairiyah Koja dan Bahari Jakarta Utara yang didirikan pada 1977 oleh seorang ulama besar dan pejuang serta kader terbaik Al-Khairiyah, yaitu KH Zarqoni kini mengalami banyak kemajuan..

“Sampai saat ini Al-Khairiyah di daerah Jakarta Utara mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa, dan ini merupakan kebanggaan bagi kami selaku Pengurus Besar Al-Khairiyah yang berkedudukan di Cilegon Banten,” ujarnya.

Meneladani Semangat Juang Brigjen KH Syam’un

Menurut catatan PB Al-Khairiyah, lembaga pendidikan Al-Khairiyah yang kini memiliki perwakilan di berbagai daerah, termasuk di wilayah DKI Jakarta didirikan oleh tokoh pendidikan yang juga pejuang kemerdekaan, Brigjen KH Syam’un pada 1916 daam bentuk pengajian. Kemudian pada 5 Mei 1925 menjadi organisasi yang lebih terstruktur dan formal.

Nama “Al-Khairiyah” itu sendiri diambil dari sebuah nama bendungan di Sungai Nil Mesir, dengan harapan dapat menambah semangat juang KH Syam’un dalam dunia pendidikan serta membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, agama dan negara. Sebagaimana keberadaan bendungan tersebut yang memberi manfaat bagi masyarakat Mesir.

KH Syam’un lahir pada 05 April 1894 di Kampung Beji, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang. Saat itu masih berupa Keresidenan Banten dan masuk ke dalam Provinsi Jawa Barat. Ia telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2018.

Ketua Umum PB Al-Khairiyah Ali Mujahidin selaku cucu dari KH Syam’un berharap agar anak-anak didik di lingkungan Al-Khairiyah dapat meneladani semangat juang Pahlawan Nasional tersebut dalam kiprahnya memajukan masyarakat, agama, dan negara.

Pahlawan Nasional Brigjen KH Syam’un itu sendiri adalah keturunan dari KH Wasid, seorang ulama besar dan tokoh perlawanan para petani Banten terhadap pemerintah kolonial Belanda pada 1888.(rkm)

Tinggalkan Balasan