Bali  

Pertama di Indonesia, Warga Binaan LPP Kerobokan Bisa Kuliah Lewat Program Beasiswa 

Pertama di Indonesia, Warga Binaan LPP Kerobokan Bisa Kuliah Lewat Program Beasiswa 
Kalapas bersama jajaran Lapas Kelas IIA Perempuan Kerobokan, STIE Satya Dharma Singaraja dan para peserta tes calon mahasiswa baru di Lapas Perempuan Kerobokan Bali (Foto: LPP Kerobokan)

“Kita satu-satunya Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan, ini adalah sejarah baru, kami berharap kegiatan ini dapat terus berkesinambungan.”

BADUNG-BALI, SUDUTPANDANG.ID – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Kerobokan menjadi Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi para warga binaan untuk kuliah melalui program beasiswa.

Kemenkumham Bali

Sebanyak 50 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) LPP Kelas IIA Kerobokan mengikuti tes tertulis pendaftaran calon mahasiswa baru Program Diploma III Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja.

Mereka tampak semangat mengikuti tes yang berlangsung di Aula LPP Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/7/2024).

Siaran pers Kanwil Kemenkumham Bali, Sabtu (6/7/2024) menyebutkan, kuliah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini merupakan kerja sama LPP Kerobokan dengan STIE Satya Dharma Singaraja.

“Kita harus berbangga hati, karena kita satu-satunya Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan, ini adalah sejarah baru, kami berharap kegiatan ini dapat terus berkesinambungan. Kepada warga binaan, ini adalah kesempatan yang sangat langka dan luar biasa,” ujar Kalapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani.

Ia menjelaskan, ujian tes tulis ini diikuti oleh 50 WBP yang sebelumnya sudah lulus SMA dan berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.

“Saya harap siapa nanti yang terpilih dapat bersungguh-sungguh, dan bisa mengikuti kegiatan blended learning ini dengan baik, karena belum tentu di luar sana kita mendapatkan beasiswa untuk program perkuliahan ini,” harap Ni Luh Putu Andiyani.

Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua STIE Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani, S.E., M.M., dan Koordinator Sekolah Merdeka Jegeg Bersinar sekaligus Ketua GTS Institute Bali, A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda beserta jajaran LPP Kelas IIA Kerobokan.

Pada kesempatan itu juga diadakan serah terima kelengkapan berkas pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2024/2025 dari pihak LPP Kelas IIA Kerobokan kepada Koordinator Sekolah Merdeka Jegeg Bersinar untuk diserahkan langsung kepada Ketua STIE Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani.

“Kita harus berbangga hati, karena kita satu-satunya Lapas Perempuan pertama di Indonesia yang bisa mengadakan kegiatan perkuliahan, ini adalah sejarah baru, kami berharap kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan kepada warga binaan ini adalah kesempatan yang sangat langka dan luar biasa,

saya harap siapa nanti yang terpilih dapat bersungguh-sungguh dan bisa mengikuti kegiatan blended learning ini dengan baik karena belum tentu di luar sana kita mendapatkan beasiswa untuk program perkuliahan ini,” ucap Ibu Kalapas, Ni Luh Putu Andiyani.

Kepala STIE Satya Dharma Singaraja mengucapkan terima kasih kepada Kalapas Perempuan Kerobokan yang telah bekerja sama dengan kampusnya.

“Semoga dapat menjalin kerja sama dengan baik sehingga program perkuliahan dapat terlaksana dengan baik dan lancar,” ucapnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada GTS Institute Bali dan Perpina Bali yang telah memberikan fasilitas untuk media pembelajaran blended learning Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan.

Terpisah, Kakanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, mengapresiasi inisiatif LPP Kelas IIA Kerobokan dalam menyelenggarakan tes tulis bagi 50 warga binaan yang mendaftar sebagai calon mahasiswa baru program Diploma Tiga (D-III) Akuntansi di STIE Satya Dharma Singaraja.

“Ini adalah langkah yang sangat positif dalam memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk mengembangkan diri dan meraih pendidikan tinggi. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Pramella.

Pramella juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan, institusi pendidikan, dan organisasi masyarakat dalam mendukung program pembinaan bagi warga binaan.

Menurutnya, dengan kerja sama yang baik, dapat menciptakan lingkungan kondusif bagi warga binaan untuk belajar dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat sebagai individu produktif dan berguna.

“Kanwil Kemenkumham Bali berkomitmen untuk terus mendukung program-program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat bagi warga binaan di seluruh wilayah Bali,” pungkasnya.(One/01)

BACA JUGA  Wakapolres Bandara Ngurah Rai Soroti Maraknya Taksi Ilegal