Hemmen

Potensi EBT Dilirik Asing, Ketua DPD RI Minta Libatkan Masyarakat di Daerah

Perilaku Buruk Turis Asing di Bali Jadi Sorotan Netizen, Ketua DPD RI Sarankan Ini. Ketua DPD RI Minta Libatkan Masyarakat di Daerah. EBT. La Nyala Beri Solusi Agar IHT Tidak Terimbas Kenaikan Cukai Rokok
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (Dok.Lanyala Center)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta investasi di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Indonesia, menggunakan pendekatan skema public private people partnership (PPPP). Hal ini untuk mempercepat dan memperlancar proses pembangunan.

Perilaku Buruk Turis Asing di Bali Jadi Sorotan Netizen, Ketua DPD RI Sarankan Ini. Ketua DPD RI Minta Libatkan Masyarakat di Daerah. EBT
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (Dok.Lanyala Center)

Menurut LaNyala, dengan skema tersebut dipastikan akan mendapat dukungan masyarakat di daerah.

Kemenkumham Bali

“Tentu kita bersyukur banyaknya potensi investasi dari mancanegara di sektor EBT. Tetapi saya minta pemerintah memperhatikan keterlibatan masyarakat di daerah, terutama masyarakat di lokasi sumber EBT tersebut,” ujar LaNyala dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

“Karena skema pelibatan masyarakat akan menjadi jaminan kelancaran dan dukungan investasi. Karena masyarakat menjadi bagian dari penerima manfaat langsung,” sambung Senator Dapil Jawa Timur itu.

Ia menambahkan, memang ada proses komunikasi yang lebih panjang. Tetapi hasil akhirnya akan lebih baik. Karena dengan pembangunan berkeadilan tersebut, dipastikan akan membawa dampak kemakmuran langsung bagi daerah.

BACA JUGA  Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2023 Usung Tema "Merawat Kebangsaan dan Demokrasi"

“Dan itu yang selama ini kami perjuangkan di DPD, karena bagi kami kemakmuran harus dibangun dari daerah. Bahkan saya sering mengatakan, desa harus jadi kekuatan ekonomi, untuk penopang ledakan populasi usia produktif,” tandasnya.

LaNyalla mengatakan, potensi sumber EBT, mulai dari panas bumi, tenaga air, hingga surya dan hidrogen dan lainnya, cukup melimpah di daerah-daerah. Namun, di beberapa lokasi tersebut, telah hidup dan didiami oleh masyarakat di daerah itu bertahun-tahun. Dan mereka hidup dari potensi tersebut, termasuk masyarakat adat. Ini yang harus dipikirkan dengan skema yang berkeadilan.

“Saya yakin pemerintah ingin investasi lancar dan pembangunan tersebut mendapat dukungan masyarakat. Salah satu solusinya adalah melibatkan masyarakat di daerah tersebut sebagai bagian dari proses pembangunan tersebut, sebagai bagian dari penerima manfaat (beneficial ownership),” tandas kandidat Doktor Hukum Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut.

BACA JUGA  Selembar Kisah Jendral Dudung di Hari Jadi yang ke 57

Mantan Ketua KADIN Jawa Timur itu juga berharap Kementerian Investasi memberi kesempatan pengusaha dalam negeri untuk masuk ke sektor EBT. Bila swasta nasional kesulitan pendanaan, pemerintah bisa mendorong bank negara (Himbara) untuk mendukung pendanaan yang lebih lunak.

Seperti diberitakan, Kementerian Investasi mengungkapkan beberapa negara mulai dari negara tetangga bahkan hingga negara-negara di Eropa dan Timur Tengah melirik investasi EBT di Indonesia.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan mengatakan banyak negara maju ‘antre’ bisa berinvestasi pada sektor energi terbarukan dalam negeri.

“Sejauh ini banyak dari negara-negara maju, itu investornya memang sudah tertarik sejak lama untuk bisa berkontribusi di energi terbarukan di Indonesia,” ujar Nurul di sela acara ‘Road To Investment Days 2024’ di Jakarta, Selasa (4/6/2024).(PR/01)