INDRAMAYU, SUDUTPANDANG – Momentum Hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2022 dijadikan Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina Da’i Bachtiar, SH, MH, CRA, sebagai komitmen untuk bangkit bersama melalui pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik dengan Program Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta).
Program I-Ceta adalah satu dari 10 Program Unggulan Bupati Nina Agustina menjadi gerbang pembuka kebangkitan Kabupaten Indramayu.
“Program I-Ceta merupakan program layanan untuk masyarakat dalam berbagai hal agar masyarakat bisa mendapatkan fasilitas maksimal dari pemerintah Kabupaten Indramayu,” katanya pada Harkitnas di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (20/5/2022).
Kabupaten yang berlokasi di pantai utara (pantura) Jabar ini terus berbenah demi menjamin pelayanan yang semakin baik kepada masyarakatnya.
Tujuannya agar semua persoalan dapat secepatnya diselesaikan sehingga menjadi pemantik dalam pembangunan daerah dan pemulihan ekonomi masyarakat.
Bupati menegaskan Program I-Ceta merupakan salah satu ikhtiar atau upaya dari Pemkab Indramayu untuk bangkit dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Program I-Ceta merupakan program layanan untuk masyarakat dalam berbagai hal agar masyarakat bisa mendapatkan fasilitas maksimal dari pemerintah Kabupaten Indramayu,” katanya.
Melalui momentum Harkitnas 20 Mei, Bupati mengajak seluruh elemen untuk belajar dari sejarah dalam peringatan kebangkitan nasional.
“Perjuangan pahlawan di masa lalu dapat dimanfaatkan dengan baik, belajar dengan sungguh-sungguh dan terus berproses menjadi individu yang lebih berkualitas,” kata Nina Agustina Da’i Bachtiar.
Akses aduan masyarakat
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu Drs Aan Hendrajana M, M.Si mengatakan dengan Program I-Ceta ini menjadi gerbang pembuka untuk kemajuan Kabupaten Indramayu.
Termasuk di momen peringatan Harkitnas 2022 di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina, ia optimistis Kabupaten Indramayu bakal mampu bersaing dengan daerah-daerah yang sudah lebih dahulu maju.
“Kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan Program I-Ceta ini,” katanya.
Ia menjelaskan masyarakat bisa mengadukan semua persoalan yang ada di wilayahnya, baik meliputi kebencanaan, orang sakit, rusaknya fasilitas, hingga kinerja pelayanan.
Semua aduan yang masuk akan langsung direspon dan ditindaklanjuti.
Dalam pelaporan tersebut, masyarakat bisa melapor melalui tiga cara.
Pertama, melapor secara langsung melalui call center perangkat daerah, kecamatan, BUMD, RSUD, dan puskesmas. Nomor “call center” ini sudah disebarluaskan kepada masyarakat.
“Call center tersebut aktif 24 jam dan masyarakat bisa dengan mudah melapor kepada pemerintah daerah kapanpun dan di mana pun,” terangnya.
Ia menjelaskan, call center itu ada di 27 perangkat daerah, 31 kecamatan, 2 BUMD, 3 Rumah Sakit Umum Daerah, 49 puskesmas.
“Itu sudah kita sebar. Berikutnya akan menyusul call center di 317 desa/kelurahan,” katanya.
Disebarnya call center ke semua perangkat daerah itu dan tidak terpusat menjadi satu bertujuan agar pelaporan dari masyarakat bisa lebih efektif dan bisa lebih cepat ditindaklanjuti.
Perangkat daerah yang memiliki tupoksi untuk menindaklanjuti pelaporan akan langsung bertindak melakukan upaya penanganan.
Misalnya, soal pelaporan kebencanaan, kata Aan Hendrajana, masyarakat bisa langsung melapor kepada BPBD Indramayu.
Di sisi lain, pemerintah daerah pun terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada admin atau customer service yang mengelola masing-masing call center. Sehingga masyarakat yang tengah melapor dapat merasa lebih nyaman dan mendapat pelayanan maksimal.
Selain melalui call center, kedua, masyarakat juga bisa melapor melalui laman (website) SP4N Lapor dan Aplikasi Indramayu 1.
“Alhamdulillah berdasarkan monitoring dan evaluasi dari Kemenpan RB, Indramayu masuk 3 besar di Jabar dalam menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat sejak adanya Program I-Ceta,” tuturnya.
Untuk lebih mempermudah pelaporan, ketiga, masyarakat juga bisa mengadu melalui media sosial Diskominfo Indramayu, baik di Facebook maupun Instagram.
Walau baru berjalan 1 tahun, Program I-Ceta ini rupanya sudah mendapat respon baik dari masyarakat.
Pada tahun 2021, total ada sebanyak 2.245 pelaporan masyarakat yang diterima. Semua laporan tersebut sudah ditindaklanjuti.
Sedangkan pada tahun 2022 ini, sejak Januari sampai saat ini tercatat sudah masuk sebanyak 183 pengaduan.
“Memang lebih sedikit pada tahun ini, tapi ini artinya Indramayu semakin bagus, karena semua kebutuhan masyarakat sudah terlayani dengan baik,” katanya.
Ke depan, pihaknya berharap Program I-Ceta di Kabupaten Indramayu bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.
Hal ini sekaligus sebagai momen kebangkitan daerah, begitu pula secara nasional usai meredanya pandemi COVID-19.
Ia juga optimistis semakin baiknya pelayanan bakal berpengaruh pada capaian kemajuan daerah.
“Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 ini, Ayo Bangkit Bersama menuju Indramayu Bermartabat,” ajak Aan Hendrajana.(Otong)