Hemmen
Berita  

Program Makan Siang dan Susu Gratis Tuai Kritik, Gibran: Ini Gagasan Konkret Bukan Retorika

Dok.Istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memastikan, program makan siang dan susu gratis yang akan diimplementasikan bukan hanya retorika. Ia menekankan, program tersebut merupakan suatu gagasan yang konkret.

“Ini saya bawa suatu gagasan yang konkret bukan sebuah teori atau retorika aja,” kata Gibran saat kampanye, Senin (11/12).

Kemenkumham Bali

Ia tak memungkiri, banyak kritik yang muncul terhadap program makan siang dan susu gratis tersebut. Gibran menjelaskan, program itu bertujuan untuk menciptakan generasi emas pada 2045 dengan mencetak anak-anak yang sehat.

Karena itu, Gibran berharap di masa depan, setiap anak di Indonesia dapat mendapatkan hak dan gizi yang sama.

BACA JUGA  Jurnalis Kece Bakal Moderator Debat Capres Kelima

“Jadi kita harap ke depan tidak ada lagi anak-anak yang kelaparan, yang di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, semuanya harus mendapat hak yang sama, gizi yang sama,” ucap Gibran.

Terpisah, capres Prabowo Subianto menyatakan, sebanyak 76 negara telah menerapkan program makan siang gratis untuk anak sekolah. Program ini merupakan salah satu andalan yang ditekankan dalam kampanye pada Pilpres 2024.

Prabowo menyatakan, pihaknya telah melakukan perhitungan biaya yang diperlukan untuk menjalankan program tersebut.

“Ternyata 76 negara di dunia sudah memberi makan siang gratis untuk anak-anaknya,” ucap Prabowo dalam acara deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Jumat (8/12) lalu.

BACA JUGA  Pembunuhan Karakter Terhadap Prabowo-Gibran

Ketua umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, jumlah negara yang memberikan makan siang gratis kepada warganya terus bertambah. Ia menyebut jika Indonesia mengikuti program itu, berarti akan ada tujuh negara yang menerapkan program itu, termasuk Indonesia.

Ia juga menyebutkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan program ini merupakan cara untuk mengurangi kemiskinan dan menghilangkan stunting.

“Program ini akan membawa suatu bangsa bangkit menjadi bangsa yang kuat,” tegasnya.(03/JP)