PEKANBARU-RIAU, SUDUTPANDANG.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) gratis di Provinsi Riau yang berlangsung selama dua hari di Pekanbaru, pada Selasa (23/4/2024) hingga Rabu (24/4).
Pembukaan UKW pada Selasa (23/4) itu dihadiri oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, Pj Gubernur Riau yang diwakili Asisten III Setdaprov Riau Elly Wardani, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik), Ikhwan Ridwan, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto, serta pengurus PWI Provinsi Riau.
Dalam sambutannya Kapolda Riau menyatakan “framing” media itu penting, di samping manajemen media, yang harus dikelola dengan baik.
“Berbanggalah menjadi jurnalis, karena jurnalis itu orang cerdas atau orang-orang yang memiliki intelektualitas,” katanya.
Ia juga menyebutkan wartawan harus berbangga dapat mengikuti UKW ini, karena dalam suatu profesi ada namanya uji kompetensi, dan untuk mengukur maka kompetensinya harus diuji.
Semakin profesional seorang wartawan tersebut, katanya, maka akan semakin bertanggung jawab.
“Tulisan itu bisa menggoyahkan stabilitas politik dan keamanan jadi perananan jurnalistik itu sangat penting, sebagai pilar keempat demokrasi. Saya sebagai Kapolda sangat bangga di tengah-tengah rekan-rekan wartawan,” katanya.
Ia juga meminta kepada para wartwan untuk terus lakukan kritik, lakukan kontrol sosial.
“Framing itu penting sebab media itu harus sebagai penyeimbang,” kata Mohammad Iqbal.
Sementara itu Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun menjelaskan, UKW ini merupakan program unggulan PWI Pusat. Sampai di Riau ini uji kompetensi PWI sudah dilaksanakan sebanyak ke 12 kali, dan akan dilanjutkan ke provinsi lainnya.
Ia menjelaskan PWI Pusat sangat konsen terhadap UKW gratis untuk diadakan di 38 provinsi dan kota Surakarta sebagai cabang khusus. UKW terus berjalan hingga tuntas seluruhnya sampai Agustus atau September tahun 2024 ini.
“Uangnya dari mana, uangnya akan ada, dan akan terus kita cari. Saya juga mengatakan kepada teman-teman di pusat, tugas PWI Pusat adalah mencari anggaran dana untuk kegiatan PWI di provinsi. PWI provinsi tidak usah pusing-pusing. Kitalah yang bekerja keras. Itulah tugas pokok dari PWI Pusat,” kata Hendry.
Pj Gubernur Riau menyatakan perkembangan industri media di era digital yang semakin pesat dewasa ini, tentunya harus diikuti dengan perkembangan kompetensi dan profesionalisme yang akan mempengaruhi kinerja wartawan yang menentukan baik kualitas produk berita dan informasi maupun kualitas media secara umum.
Wartawan, kata dia, merupakan ujung tombak terwujudnya suatu berita yang berkualitas, aktual akurat, berimbang, terkini, dan beretika yang dapat pertanggungjawabankan sesuai dengan kode etik.
“Dalam praktiknya di lapangan sebagian perusahaan media cetak maupun online langsung menerjunkan wartawan tanpa dibekali pengetahuan jurnalis dan kode etik, tentunya mereka bekerja secara otodidak dan kerap menghadapi masalah kode etik jurnalistik serta prinsip-prinsip jurnalis yang diatur didalam undang-undang pers Nomor 40/1999 dan peraturan dewan pers,” katanya.
Di sinilah pentingnya seorang wartawan itu mengikuti kompetensi jurnalistik, berguna untuk mendapatkan wartawan yang profesional, sehingga publik dapat menerima informasi dari wartawan yang kompetensi.
Kompetensi wartawan ini pada prinsipnya berkaitan pada kemampuan intelektual dan pengetahuan umum.
Melalui uji kompetensi ini diharapkan agar wartawan tersebut makin meningkatkan profesionalisme dan memegang teguh integritas dalam bekerja.
UKW PWI Pusat di Riau ini, diikuti sebanyak 27 peserta dengan kelas Muda, Madya, dan Utama. (PR/02)