Surabaya,SudutPandang.id-Saat Rapat Koordinasi bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (21/1/2020), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membahas pengukuran kapal-kapal.
Pada kesempatan itu, Budi Karya menerangkan dalam pengukuran kapal terdapat aspek safety. Sehingga penting dilakukan oleh petugas pengukuran kapal yang memenuhi kompetensi. Pihaknya memberikan kesempatan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jawa Timur untuk belajar di Kementerian Perhubungan agar jumlah tenaga ahli ukur kapal dapat ditingkatkan lagi.
“Banyak sekali kapal-kapal yang diukur, padahal pengukuran kapal itu bukan semata-mata mengukur tetapi aspek safety juga termasuk. Oleh karenanya kami sudah bisa bersama-sama dengan Pemda Jatim untuk membuat gerai-gerai akan tetapi yang penting juga adalah jumlah pengukur kapal bisa ditingkatkan dengan Kementerian Perhubungan memberikan kesempatan ASN dari Jatim untuk belajar sehingga nantinya lambat laun pekerjaan yang mustinya tersentralisir dapat dilakukan (Pemda),” ujar Menhub Budi Karya dalam keterangan pers.
Sebagai informasi, Rakor ini merupakan rapat tindaklanjut dari rapat yang berlangsung di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta pada Kamis (16/1/2020) lalu.
Disampaikan bahwa pada November 2019, telah dikeluarkan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusila ), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Percepatan pembangunan di kawasan tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa percepatan pembangunan dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan oleh stakeholder terkait sesuai dengan rencana induk pembangunan kawasan tersebut.
Gerbang Kertosusila merupakan rangkaian daerah industri yang disiapkan konektivitas transportasi umum dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Mendukung Konektivitas Gerbang Kertosusila
Sejumlah pengembangan infrastruktur transportasi yang dilakukan di Jawa Timur pada tahun 2015-2020 untuk mendukung konektivitas Gerbang Kertosusila. Sektor transportasi darat, yaitu Terminal Tipe A di 7 lokasi, UUKPB di 18 lokasi, Skema Buy The Service di 32 lokasi, Pelabuhan Penyeberangan di 40 lokasi.
Di sektor transportasi perkeretaapian yang dilakukan pada tahun 2020-2024 meliputi rencana layanan kereta api regional, pembangunan jalur ganda lintas selatan (Sidoarjo-Tulangan-Gunung Gangsir, Wonokromo-Mojokerto, Mojokerto-Jombang). Kemudian, rencana akses kereta api menuju Pelabuhan Teluk Lamong, rencana akses monorail dan tram, rencana akses kereta api menuju Bandara Juanda, dan peningkatan kecepatan kereta api Jakarta-Surabaya melalui jalur tunggal tambahan lintas Cikarang-Surabaya.
Di sektor transportasi laut yaitu pengembangan pelabuhan pada kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Gerbangkertosusilo, Kepulauan Madura, Selingkar Ijen, Selingkar Wilis dan Selatan. Selain itu, program penyelenggaraan transportasi laut di wilayah Jawa Timur (jaringan trayek kapal perintis dan rute tol laut) serta program keselamatan dan keamanan pelayaran Jawa Timur (dukungan kapal patroli, sistem bantu navigasi pelayaran, dan kapal kenavigasian.(bmg)