Ridwan Kamil: Politik Baliho Ketinggalan Zaman

Foto: dok.instagram Ridwan Kamil

SEMARANG, SUDUTPANDANG.ID –Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menyarankan agar para kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) inovatif dalam berkampanye dan menyesuaikan dengan kondisi zaman.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat menjadi narasumber Musyawarah Nasional Alim Ulama PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/10/2021).

Kemenkumham Bali

“Cara menarik simpati masyarakat tak bisa lagi pakai cara konvensional. Saya itu mengamati dari dulu tahun 1955 sampai pemilu kemarin. Kenapa persentase partai Islam tak signifikan padahal umat Islam 90 persen tapi ketika nyoblos enggak ke partai muslim,” kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam keterangannya.

Menurutnya, saat ini masyarakat lebih melek teknologi dan mengkonsumsi segala macam informasi lewat internet termasuk sosial media.

“Jadi generasi Z ini tidak mengonsumsi PPP lewat baliho, tapi lewat hp. Jadi kalau kader PPP masih ‘maen’ baliho itu ketinggalan zaman dan baliho itu mahal. Kalau ingin PPP bangkit investasikan ke cara generasi baru. Ubah cara dakwah politiknya, jauhi cara konvensional,” kata Kang Emil.

BACA JUGA  Diperiksa Polda Jabar Soal Kerumunan Megamendung, Ridwan Kamil Sebut Mahfud MD Harus Bertanggung Jawab

Ia mengungkapkan berdasarkan pemahamannya cara partai persuasif politik harus sesuai dengan zaman. Ada jarak generasi yang harus dipahami para kader partai.

“Di dalam teori generasi saya pakai jam tangan, anak saya enggak punya jam tangan, itu contoh ‘gap‘ generasi. Ini saya pelajari, ada ‘gap‘ yang orang tua tak paham dengan cara konstituen generasi sekarang,” tuturnya.

Selain itu, ia juga berpesan agar PPP berinvestasi pada individu terbaik jika ingin menjaga persaingan di kancah politik nasional.

“Partai Persatuan Pembangunan atau PPP harus berinvestasi pada individu terbaik yang paham zaman sudah berubah dan yang paham perubahan itu untuk kemaslahatan umat,” ucap Gubernur Jawa Barat ini.

Dirinya juga berharap PPP menjadi agen dalam menjaga demokrasi tetap kondusif. Pasalnya, dalam pandangannya masalah utama bangsa Indonesia saat ini adalah mudah bertengkar.(red/ant)

BACA JUGA  Ganjar: Beda Pilihan Politik Tidak Perlu Jotos-jotosan!

Tinggalkan Balasan