Rombongan IRCS Singapura Berkunjung ke Museum Masjid Agung Demak

Demak
Rombongan muhibbah dari IRCS (Islamic Religius Council of Singapore (IRCS) atau Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), KH Dr M Ali Abdillah, MA, Kamis (1/5/2025) berkunjung ke Museum Masjid Agung Demak, Jawa Tengah, didampingi Sekjen Jatman PBNU yang juga sesepuh Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN) dan pakar manuskrip Islam Nusantara dari PBNU, Dr Ginanjar. FOTO: HO-PDBN

DEMAK-JATENG, SUDUTPANDANG.ID – Rombongan muhibbah dari IRCS (Islamic Religius Council of Singapore (IRCS) atau Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), KH Dr M Ali Abdillah, MA, Kamis (1/5/2025) berkunjung ke Museum Masjid Agung Demak, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan itu, juga hadir Sekjen Jatman PBNU yang juga sesepuh Paguyuban Demak Bintoro Nusantara (PDBN) dan pakar manuskrip Islam Nusantara dari PBNU, Dr Ginanjar.

Kehadiran tim muhibbah tersebut, diterima oleh Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH. Abdullah Makhali, SE, H. Suwagiyo, Bidang Museum, Imaduddin, Bidang Perlengkapan dan Ustadz Noor Salim, S.Pd.I, Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) yang juga aktifis PDBN pimpinan Drs H. Fathan Subchi, M.AP, CIISA, CHFA, beserta remaja Masjid Agung Demak.

BACA JUGA  Kata Menteri Sandiaga Soal Nasib Pariwisata Saat Harga Tiket Pesawat Siap Naik

Dalam pengantar iftitahnya, Kyai Abdillah menyampaikan tujuan dari muhibbah ke Demak.

“Selain mendampingi riset tentang Islam Nusantara dari MUIS Singapura dan penelitian artefak-manuskrip di museum, muhibbah ini juga untuk berziarah makam Raja-Raja Demak serta Sunan Kalijaga,” katanya.

Kepada sejumlah awak media, ia juga menjelaskan bahwa manuskrip yang ada di Museum Masjid Agung Demak merupakan sumber primer peradaban Islam di Demak.

“Manuskrip ini merupakan sumber primer bukti peradaban era Kerajaan Islam di Demak, maka harapan saya, Masjid Agung Demak bisa dinominasikan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO, oleh PDBN dan Pemkab Demak, agar umat Islam Indonesia tak kehilangan identitas budayanya,” kata Kyai Abdillah, yang kelahiran “Kota Wali” Demak ini.

BACA JUGA  Pemuda yang Dianiaya Pengendara Pelat RFH Ternyata Anak Anggota DPR

Sementara Dr Ubaidillah, peneliti sejarah Muslim IRCS Singapura menyatakan kehadirannya ke Demak Indonesia, untuk memahamipun sejarah Islam Nusantara, dengan berbasis manuskrip dan artefak di Masjid Agung Demak.

“Nantinya sebagai bahan kurikulum di SCIS (Singapore College of Islamic Studies),” katanya.

Sedangkan Dr Ginanjar dari peneliti PBNU menyampaikan bahwa manuskrip memiliki arti penting atas peradaban tertentu.

“Manuskrip atau naskah kuno tulisan tangan pada masa Kerajaan Islam di Demak dan situs sejarah serta artefak ini, sebagai bukti otentik sejarah peradaban Islam masa lampau, maka penting dan sangat mungkin jika Masjid Agung Demak dinominasikan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, harus dijaga keutuhan dan keamanannya, demikian Ginanjar. (Red/02).

BACA JUGA  DPR Sahkan UU APBN 2023, Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,3 Persen