Berita  

Rutan Kelas I Cipinang Tingkatkan Makanan Sehat

Dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur meningkatkan kualitas makanan sehat bagi warga binaan di atas standar yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

“Ini sebuah upaya untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai petugas pemasyarakatan yang berakhlak dan mendukung Indonesia maju,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Reynhard Silitonga saat meresmikan Dapur Sehati di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu.(23/8/2023)

Kemenkumham Bali

Menurut Reynhard, peresmian Dapur Ruci (Rutan Cipinang) Sehati itu dimaksudkan untuk meningkatkan layanan pemenuhan makanan sehat bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rutan tersebut.

Reynhard mengatakan selama ini para WBP maupun napi sudah memperoleh makanan sesuai standar yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan Pasal 7, Pasal 9 dan Pasal 12.

BACA JUGA  Dua Calon Pemain Naturalisasi Sambangi Markas PSSI

Namun, pihak Rutan Kelas I Cipinang telah meningkatkan standarisasi makanan sehat yang ada untuk menjadi semakin baik.

Dia menuturkan, saat ini standar sehat dapur Rutan Kelas I Cipinang sudah berada di angka 93,6 persen atau jauh melebihi target minimal sebesar 80 persen seperti aturan Kementerian Kesehatan.

“Saya sangat mengapresiasi Kepala Rutan Kelas I Cipinang dan jajarannya atas capaiannya ini. Semoga hal baik ini dapat memberi motivasi bagi Kepala UPT Pemasyarakatan penyelenggara makanan lainnya di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Reynhard sempat mengambil dan mencicipi makanan buatan warga binaan itu untuk memastikan makanan tersebut enak dan sehat.

Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali menyatakan pembangunan Dapur Ruci Sehati ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemenuhan makanan sehat bagi warga binaan dan untuk mempermudah para petugas dalam kegiatan mengolah bahan makanan.

BACA JUGA  Rutan Cipinang Pertegas Komitmen Bebas KKN

“Dengan adanya dapur yang baru, penempatan bahan makanan dapat lebih terpetakan sehingga pendistribusian makanan bisa lebih terjamin dan tepat waktu,” tutur Ali.

Dengan proses memasak yang lebih baik dan higienis, lanjutnya, maka tampilan makanan pun jadi lebih menarik untuk dimakan.

“Secara psikologis, pekerja dapur merasa lebih percaya diri dalam pelaksanaan kegiatan mulai dari pengolahan bahan makanan, penyajian makanan sampai pendistribusian ke Warga Binaan Pemasyarakatan,” ujarnya.(03/Ant)