“Dari iman menjadi kekuatan untuk melakukan hijrah dan jihad dengan mengharapkan rahmat dan ampunan Allah, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
BOGOR, SUDUTPANDANG.ID – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Dr. H. Amirsyah Tambunan M.Ag mengingatkan, Tahun Baru Islam, awal Muharram 1446 Hijriyah hendaknya dijadikan momentum untuk memperkuat nilai hijrah dan jihad bagi kemaslahatan umat dan bangsa.
Berbicara saat menyambut Tahun Baru Islam 1446 H di Masjid Al Ittihad Legenda Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/7/24), Buya Amirsyah juga mengajak masyarakat untuk bermuhasabah (berintrospeksi) terhadap hal-hal yang telah berlalu dengan harapan dapat menjadi individu lebih baik di tahun baru ini.
“Pergantian tahun harus dapat dijadikan momentum untuk melakukan muhasabah terhadap masa lalu, masa kini dan masa depan,” katanya dalam Tabligh Akbar MUI Menyapa Umat yang mengusung tema “Harmonisasi Ulama-Umaro dengan Umat menuju Indonesia maju” itu.
Sebelumnya ia menjelaskan, mayoritas masyarakat di seluruh dunia menyampaikan tahniyah (mengucapkan selamat) atas datangnya Tahun Baru 1446 H sebagai penanda berakhirnya periode satu tahun, yaitu tahun 1445 H.
Rasulullah, lanjutnya, berhasil membentuk negara modern di Madinah karena memulai dari upaya sungguh-sungguh menanamkan tauhid yang kemudian dapat mengubah pola pikir dan perilaku ummat ke arah lebih baik.
“Dari iman menjadi kekuatan untuk melakukan hijrah dan jihad dengan mengharapkan rahmat dan ampunan Allah, karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang,” katanya.
Dalam kaitan ini, Buya Amirsyah menyatakan bahwa orang yang beriman akan terus memperkuat tekad melakukan hijrah, yakni mengubah perilaku kepada perilaku yang lebih baik. Kemudian bertekad melakukan jihad untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan agar mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Untuk itu ia menegaskan perlunya upaya mengubah masa depan dengan ikhtiar yang terencana, terarah, dan terukur agar kehidupan ke depan menjadi lebih baik. Lalu jangan mengabaikan kekuatan doa untuk memotivasi masa depan, kemudian bertawakkal (berserah dan bersabar) kepada Allah SWT.
Buya Amirsyah juga mengingatkan bahwa Allah SWT memberikan kelebihan kepada manusia untuk menentukan masa depan yang lebih baik sebagaimana perintah Allah dalam Surat Ar-Ra’d, ayat 11 yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka sendiri mengubah keadaan yang ada pada diri mereka ke arah yang lebih baik.”
Dalam konteks ini, menurut Sekjen MUI, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim).
Di akhir ceramah, Buya Amirsyah mengingatkan bahwa Indonesia kaya dengan sumberdaya alam berupa aneka kekayaan tambang, dan itu harus disyukuri serta dimanfaatkan untuk kemaslahatan ummat dan bangsa agar Indonesia penuh barokah.
“Akhirnya, saya mengucapkan selamat Tahun Baru 1446 H. Selamat menyambut tahun yang penuh berkah. Dengan tahun baru, mari tingkatkan ketakwaan kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT,” ucapnya.
Selain Buya Amirsyah, acara tabligh akbar menyambut Tahun Baru Islam 1446 H yang digelar di Masjid Raya Al Ittihad Legenda Wisata Cibubur itu juga menghadirkan narasumber KH Anwar Iskandar (Ketua Umum MUI), KH M Cholil Nafis Lc, Ph.D (Ketua MUI), dan Ustadz Dr. Das’ad Latif S.sos, S.Ag, M.Si (Da’i).
Narasumber berikutnya adalah KH Dr. Ahmad Zubaidi MA (Ketua Komisi Dakwah MUI), Habib Nabiel Al Musawa M.Si (Wakil Ketua Komisi Dakwah MUI), KH Arif Fahrudin M.Ag (Wakil Sekjen MUI), dan Ustadz Dr. Chandra Krisnajaya S.Sos M.Hum (Sekertaris Komisi Dakwah MUI).(01)