Serangan Brutal Zionis Israel Hancurkan 1.000 Masjid di Gaza

Pemandangan hancurnya Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan usai serangan militer zionis Israel di kawasan Al-Ketibe, Kota Gaza, Gaza, Palestima pada 4 November 2023. FOTO: Sumber:middleeastmonitor.com/Ali Jadallah–Anadolu Agency

GAZA-PALESTINA, SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Wakaf dan Agama Gaza mengungkapkan bahwa sekitar 1.000 masjid sejak 7 Oktober 2023 hancur akibat serangan membabi buta yang dilancarkan oleh zionis Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam keterangan yang dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Senin (22/1/2024) disebutkan terdapat sekitar 1.200 mesjid di seluruh Jalur Gaza.

Kemenkumham Bali

“Rekonstruksi masjid tersebut akan menghabiskan biaya sekitar 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,8, triliun)” kata Kementerian Wakaf dan Agama Gaza, melalui sebuah pernyataan resmi.

Selain menghancurkan sebagian besar mesjid, lebih dari 100 orang imam mesjid juga terbunuh akibat serangan mematikan di kawasan kantong tersebut.

“Pendudukan Israel terus menghancurkan lusinan pemakaman dan menggali kuburan, melanggar kesuciannya dan mencuri mayat di dalamnya, yang jelas merupakan pelanggaran terhadap piagam internasional dan hak asasi manusia,” kata pernyataan itu.

BACA JUGA  HUT ke-77 TNI, Kodim Gianyar Gelar Ziarah Nasional

Tidak ada komentar dari otoritas Israel atas tuduhan tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, gereja, gedung perkantoran, sekolah mengaji dan sebuah bank juga hancur akibat serangan Israel tersebut.

“Kami mengimbau warga dan negara-negara Arab serta masyarakat yang memiliki hati nurani untuk ikut memenuhi tanggung jawab atas nasib warga Palestina di Jalur Gaza,” tambah pernyataan itu.

Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang warga mereka.

Sementara 25.105 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.681 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel menyebabkan sekitar 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut data dari PBB. (02/Ant)