Jakarta, SudutPandang.id-PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan Proper Hijau itu, diserahkan pada acara Anugerah Proper Lingkungan 2020 yang dihadiri Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Siti Nurbaya Bakar yang diterima oleh Direktur Marketing Irwan Hidayat, di Gedung II, Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Proper hijau merupakan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, sekaligus membuktikan komitmen terintegrasi yang peduli terhadap lingkungan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri KLHK Siti Nurabaya memberikan apresiasi bagi dunia usaha yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Hal tersebut sesuai laporan penilaian sejak tahun 2018-2019 dilakukan tim evaluator terhadap 2045 perusahaan dengan rincian 26 perusahaan meraih Proper Emas, 174 perusahaan meraih Proper Hijau, 1507 perusahaan meraih Proper Biru, 303 perusahaan meraih Proper Merah, dan dua perusahaan meraih Proper Hitam.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pun mengajak kepada peraih penghargaan untuk menjaga lingkungan dengan melakukan CSR terhadap lingkungan.
“Sehubungan dengan kondisi kita saat ini, kondisi ekosistem yang kurang baik. Kami berharap dukungan CSR dan inovasi dari perusahaan ini dapat memperbaiki ekosistem dan juga lingkungan kita,” harapnya.
Direktur Marketing PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan perusahaan mereka telah melebihi standar atau di atas rata-rata dari proper yang ditentukan pemerintah.
“Dalam 11 tahun berpartisipasi, kami telah mendapatkan penghargaan Proper Biru 3 kali dan penghargaan Proper Hijau sebanyak 4 kali,” ungkap Irwan.
Irwan menambahkan, jika penghargaan ini bisa diraih atas upaya yang telah mereka lakukan dalam hal pengolahan air limbah, dan penghematan energi menggunakan limbah padat. Sehingga 50 persen menggunakan gas dan 50 persen menggunakan limbah.
“Selain itu, kami melakukan pemberdayaan masyarakat dan melakukan penghematan air. Kedepan kami berharap mereka dapat berpartisipasi dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan,” ucapnya.
“Kesadaran itu harus dimulai dari kalangan pengusaha dan kemudian ke masyarakat. Maka dari itu, kami sebagai pengusaha akan berusaha lebih baik lagi supaya kerusakan lingkungan yang mengakibatkan banjir dan longsor di tahun-tahun depan tak akan terjadi lagi,” pungkas Irwan.(bmg)
