JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Duel antara Persita dan Persija pada laga ke-21 Liga 1 2021/2022 di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, berakhir dengan skor 1-2. Hasil itu bisa diraih Persija, lantaran adanya perubahan taktik yang tak lazim dari tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Hal itu tergambar dari pengakuan pelatih Persija, Sudirman seusai pertandingan. Pelatih berusia 52 itu mengaku jika skuad aauhannya sempat kesulitan menahan gempuran Persita sejak awal babak pertama. Terlebih setelah bek andalan mereka, Maman Abdurahman ditarik keluar lapangan pada menit ke-29, akibat cedera. Beruntung, para pemain Macan Kemayoram mampu menunjukkan penampilan Spartan, agresif, dan kompak dalam bertahan.
Walhasil, Macan Kemayoran berhasil membuka keunggulan lebih dulu lewat gol Ilham Rio Fahmi (32″). Gol itu menjadi satu-satunya tembakan tepat sasaran Persija sepanjang babak pertama yang selanjutnya lebih banyak bertahan.”Hari ini para pemain tampil spartan, agresif dan kompak. Mereka bertahan bersama-sama. Pertandingan ini tidak ringan karena Persita memiliki motivasi yang tinggi,” ungkap Sudirman dalam konferensi pers, usai laga.
Namun keunggulan Persija tidak berlangsung lama. Pasalnya, anak-anak asuh Widodo Cahyono Putro berhasil menyamakan kedudukan 1-1, berkat gol Taylon Correa, delapan menit berselang. Selanjutnya, tim berjuluk Pendekar Cisadane itu bahkan mampu mendominasi permainan, meski tidak mampu menambah gol hingga turun minum. Walhasil, skor 1-1 menutup laga kedua tim di babak pertama.
Sampai akhirnya, Sudirman melakukan perubahan taktik dengan memasukkan Taufik Hidayat sebagai pengganti Marko Simic (63″). Taktik itu pun membuat Taufik sukses mencetak gol (68″) yang kemudian memastikan kemenangan Persija. Pasalnya, tidak ada gol yang tercipta sejak saat itu hingga bubaran. Persija pun naik ke posisi enam klasemen sementara dengan 32 poin. Macan Kemayoran unggul tujuh angka dari Persita di tangga 10.
Mengenai perubahan taktik, Sudirman mengaku punya kepercayaan yang sama terhadap semua pemainnya. “Semua pemain punya kelebihan masing-masing termasuk Simic dan Taufik. Tipe Simic lebih ke ‘goal getter’ (pencetak gol-red) dan dia sering membuat gol dari peluang seperti melalui umpan silang. Taufik memiliki kemampuan yang bagus dalam penguasaan bola dan mencari ruang sempit di antara bek lawan. Jadi saya mengubah taktik agar strategi kami tak terbaca lawan,” jelasnya. (red)
