Targetkan Tekan Penularan Kasus Harian, Pemerintah Akan Lakukan Ini

Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi/Foto:dok.KPCPEN

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pembatasan mobilitas melalui Pemberlakuan Pembatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diharapkan bisa menekan jumlah kasus penularan harian hingga 10 ribu kasus per hari pada Agustus 2021 mendatang, dari di atas 30 ribuan kasus per hari pada saat ini.

“Perlu ditekankan bahwa pemerintah tetap mempertahankan angka testing dan tracing yang tinggi, yaitu 4 kali lipat dibandingkan masa sebelum PPKM Darurat. Sehingga yang didapat nanti adalah angka konkret, yaitu kasus harian yang betul-betul menurun, yang mengindikasikan turunnya tingkat penularan,” ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi, saat menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan implementasi PPKM Darurat, Senin (12/7/2021).

Menurut Dedy, untuk mencapai angka 10 ribu per hari perlu menurunkan mobilitas masyarakat sampai dengan 50%.

“Tidak cukup 30% seperti di awal tahun saat kita menekan lonjakan kasus akibat libur Natal dan Tahun Baru,” katanya.

“Berdasarkan laporan mobilitas masyarakat yang dilakukan melalui pemantauan satelit dan berbagai sumber lain, menunjukkan rata-rata pergerakan ke kantor menurun pada kisaran 30%. Sedangkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum turun 40%. Angka penurunan tersebut perlu terus diperbesar,” tambah Dedy.

Dedy mengatakan, Koordinator PPKM Darurat yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta kepada pemerintah daerah untuk terus mengejar target tersebut. Jika target bisa tercapai, maka PPKM Darurat bisa berakhir pada (20/7/2021) nanti, sehingga tidak perlu diperpanjang.

Perkembangan Status Kasus dan Vaksinasi

Pada kesempatan itu, Dedy juga menyampaikan perkembangan status harian jumlah kasus COVID-19 di Indonesia.

“Pada hari ini, kasus aktif mencapai 380.797 kasus. Untuk kasus baru yang terkonfirmasi positif tercatat 40.427 orang. Sedangkan jumlah kasus yang meninggal 891 orang. Tak hentinya pemerintah menyampaikan duka mendalam kepada sanak saudara yang ditinggalkan,” jelasnya.

BACA JUGA  Korban Pembunuhan KKB dan Warga Sipil, Bupati Yahukimo: Evakuasi Terus Diupayakan

Angka-angka tersebut, lanjutnya, diharapkan menjadi pemicu untuk makin gencar melawan virus COVID-19.

“Tetap di rumah, jauhi kerumunan, pakai masker double jika harus keluar rumah, dan pastikan untuk selalu cuci tangan. Jangan berikan ruang bagi virus untuk menjangkiti kita,” pesan Dedy kembali mengingatkan.

Sedangkan untuk perkembangan vaksinasi, Dedy menjelaskan bahwa Indonesia pada hari ini baru saja kedatangan sekitar 10 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku. Dengan kedatangan itu, total vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi lebih dari 132 juta dosis. Terdiri dari 115,5 juta dosis dalam bentuk bahan baku dan 17,226 juta dosis vaksin jadi. Untuk vaksin berbentuk bahan baku akan diolah lebih lanjut oleh Bio Farma.

BACA JUGA  MUI Dorong Kelompok Moderat Rajin Sampaikan Dakwah di Media Sosial

Menteri BUMN, kata Dedy, telah meminta Bio Farma untuk meningkatkan produksi vaksin di tengah PPKM Darurat ini. Saat ini, Bio Farma telah meningkatkan produksinya menjadi 20 juta dosis per bulan dari sebelumnya 12 juta dosis. Ke depannya, jumlah produksi tersebut akan terus ditingkatkan.

“Kedatangan vaksin yang terus mengalir adalah bukti nyata keseriusan pemerintah untuk menjaga pasokan vaksin dan mempercepat target kekebalan komunal. Pemerintah bahkan menargetkan penyuntikan dua juta dosis per hari bisa tercapai pada Agustus nanti,” pungkasnya.(um)

Tinggalkan Balasan