GIANYAR, SUDUTPANDANG.ID – Persib Bandung kembali merapat ke jajaran papan atas klasemen sementara BRI Liga 1. Sukses itu diraih tim berjuluk Maung Bandung tersebut usai menekuk PSM Makassar 2-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (22/2/22) malam WIB.
Dengan tambahan tiga angka itu Maung Bandung kini menduduki tangga ketiga klasemen sementara dengan 53 poin dari 26 laga. Tim besutan Robert Rene Alberts itu unggul produktivitas gol dari Bhayangkara FC yang turun ke urutan keempat klasemen sementara. Skuad Alberts juga terpaut dua angka dari pimpinan klasemen, Arema FC yang bakal menghadapi Persebaya Surabaya, Rabu (23/2/22) 1320.45 WIB. Sedangkan PSM masih tercecer dengan 28 poin dari 26 laga.
Dengan posisi tim asuhannya saat ini, Alberts pun mengaku optimis tim asuhannya bisa mengejar Arema di pucuk klasemen. “Enggak mungkin tanpa optimistis. Kalau kami menang, kami melanjutkan optimistis itu, seperti yang kami lakukan dengan optimis pada pertandingan ini (melawan PSM),” tandas Alberts menanggapi sikap optimis yang dimiliki skuad asuhannya hingga penghujung musim ini dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan.
Pada pertandingan tersebut, Maung Bandung sikap optimisnya mampu mencetak gol cepat yang dilesakkan David Da Silva ke gawang PSM saat laga belum genap berusia 1 menit. Selanjutnya, kemenangan Persib di laga tersebut dilengkapi Zalnando, dua menit jelang bubaran. “Saya pikir kalau melihat pertandingan, kami layak menang. Kami memulai pertandingan dengan bagus dan menciptakan gol pada menit awal,” ulas Alberts tentang jalnnya laga.
Sayang, setelah 15 menit pertandingan, Persib sempat kehilangan ritme permainan, sehingga PSM bangkit dan menciptakan sejumlah peluang. “Melihat pertandingan di babak kedua, kami menciptakan gol, seharusnya kami sudah bisa memanfaatkan sejak babak pertama dengan beberapa peluang gol yang tercipta. Kami mempunyai peluang untuk menciptakan lebih banyak gol, lebih dari dua,” tandas Alberts.
Sementara itu pelatih PSM, Joop Gall menjelaskan terganggunya persiapan tim karena situasi pandemi Covid-19, jadwal padat, hingga cedera pemain. “Kami sulit melakukan persiapan karena tentu saja kami harus melakukan hal-hal ini, seperti tes PCR yang akan datang, ini mempersulit persiapan kita. Kami juga harus memainkan pemain-pemain yang baru saja kembali dari karantina, yang artinya mereka baru memulihkan diri,” tandas Gall. (red)