“Tetap jangan sombong, tetap membumi, tetap Rizki adalah orang pertama di angkat besi yang bisa meraih emas, ini adalah sejarah.”
SUDUTPANDANG.ID – Dukungan dan doa kedua orang tua menjadi salah satu kunci sukses di balik keberhasilan Rizki Juniansyah mempersembahkan media emas Olimpiade Paris 2024 untuk Indonesia. Tak hanya medali emas, atlet angkat besi kelahiran Serang Banten yang bertanding di nomor 73 kilogram itu berhasil memecahkan rekor olimpiade.
Dihimpun dari berbagai sumber, Muhamad Yasin, ayah Rizki adalah mantan atlet angkat besi yang pernah mengharumkan nama Indonesia di SEA Games. Sementara ibunya bernama Yeni Rohaeni Durachim.
Untuk mendukung Rizki, keluarganya di Cipacok Jaya Kota Serang Banten menggelar nonton bareng.
Sang ayah, Muhamad Yasin tak henti-hentinya memanjatkan doa kala melihat putranya bertanding dari layar kaca televisi.
Yasin tampak menundukkan kepala ketika buah hatinya gagal pada angkatan snatch pertama dengan berat 155 kilogram.
Suasana pun pecah. Teriakan histeris keluarga dan seluruh warga yang hadir mulai riuh saat lifter berusia 21 tahun itu mampu mengangkat beban 155 kilogram di kesempatan keduanya.
Tangis haru keluarga Rizki pun tak terbendung saat mereka menyaksikan lifter muda Indonesia itu meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 pada Jumat (9/8/2024) dini hari.
Sembari menangis haru, Yasin mengucapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih oleh putranya. Ia pun berpesan, agar apa yang diraih saat ini tidak lantas membuatnya menjadi jumawa.
“Tetap jangan sombong, tetap membumi, tetap Rizki adalah orang pertama di angkat besi yang bisa meraih emas, ini adalah sejarah, ini Pak Doyo, Pak Edi semuanya mendukung, alhamdulilah alhamdulilah,” pesannya.
Yasin menyebut, semua itu adalah anugerah dari Allah SWT, dan kado terindah untuk ulang tahun Republik Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada sang putra kala bertanding di ajang Olimpiade 2024,” ucapnya.
Tempat Latihan Sederhana
Terpisah, Pj Wali Kota Serang, Yedi Rahmat mengungkapkan, Rizki Juniansyah, meski berlatih dengan alat-alat sederhana, namun mampu meraih medali emas Olimpiade 2024 dari cabor angkat besi putra kelas 73 kilogram.
Ia menuturkan, Rizki berlatih di Bulldog Gym, di ruang terbuka dengan alat yang sederhana tetapi berisikan plat yang cukup bervariasi untuk menambah beban angkatan.
“Saya merasa terharu karena di tempat sederhana di Bulldog Gym, Rizki dapat memaksimalkan potensinya dengan tekun berlatih bersama ayahnya, yang juga mantan lifter langganan juara pada tahun 1980-an,” ucapnya.
Medali emas yang diraih Rizki Juniansyah menjadi raihan medali emas kedua bagi Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, medali emas pertama Indonesia dipersembahkan oleh atlet panjang tebing, asal Pontianak, Veddrik Leonardo.(01)
